Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Tersangka provokasi kerusuhan Papua dan Papua Barat, Veronica Koman diketahui menyerahkan dokumen kepada Presiden Jokowi di Canberra, Australia.
Dokemen tersebut diklaim berisi data-data tentang kejadian di Nduga, Papua, sejak Desember 2018.
Dilansir dari ANTARA, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Kemananan (Menkopolhukam) Mahfud MD menilai dokumen yang diserahkan Veronica Koman kepada Presiden Jokowi bukanlah sesuatu yang penting.
Mahfudmenambahkan, dirinya tidak mengetahui apakah dokumen tersebut benar-benar sudah diserahkan langsung kepada Presiden Jokowi.
Sebab menurut Mahfud, banyak warga yang berebut menyerahkan surat ke Presiden Jokowi.
"Saya tahu surat seperti itu banyak. Orang berebutan salaman, kagum kepada Presiden, ada yang kasih map, amplop, surat gitu, jadi tidak urusan koman atau bukan. Kita tidak tahu itu Koman atau bukan," ujar Mahfud di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020).
"Itu anulah, kalau memang ada ya sampah sajalah," tambahnya.
Setelah dokumennya disebut sebagai sampah, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Veronica Koman mengaku tidak terkejut dengan pernyataan Mahfud tersebut.