35 Kali 'Slonong Boy' Perairan Ambalat, TNI AL Terpaksa Pamerkan Rudal Canggih 'Yakhont' Buatan Rusia ke Kapal Perang Malaysia, Auto Panik dan Cabut dari Lokasi

Jumat, 14 Februari 2020 | 20:42
Military Today

Yakhont TNI AL

Gridhot.ID - Sebagai negara maritim, kekayaan hayati laut Indonesia mesti dijaga.

Prakteknya sekarang ini aparat keamanan laut Indonesia amat galak dimana semua aspek kejahatan dilautan langsung diringkus.

Khusus untuk kapal pencuri ikan maka ditenggelamkan.

Baca Juga: Positif Terpengaruh Obat-obatan Terlarang, Lucinta Luna Ngaku Konsumsi Zat Psikotropika untuk Tekan Depresinya, Sempat Mau Lompat dari Apartemen dan Ingin Tusuk Perut Sendiri

"Menenggelamkan kapal ini kesannya serem, kesannya jahat, tapi merupakan way out yang paling cantik untuk menyelesaikan permasalahan IUU Fishing di negeri kita. Kalo tidak, mau berapa tahun permasalahan IUU Fishing akan bisa diselesaikan," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Susi Pudjiastuti.

Itu untuk aspek kejahatan laut lha kalau pelanggaran batas teritori oleh kapal perang negara lain? tentu beda penanganannya.

Jika kita kembali menenggok berita-berita pelanggaran batas wilayah kedaulatan Republik Indonesia aspek laut di tahun 2005, pastilah muncul kata kunci 'Ambalat'.

Baca Juga: Virus Corona Masih Menghantui Masyarakat Secara Global, Kini Kembali Muncul Wabah Misterius di Afrika yang Diduga Lebih Mematikan, Bunuh Orang dalam Waktu 48 Jam Setelah Terinfeksi

Ya, Ambalat ialah Blok laut (bukan pulau) seluas 15.235 kilometer persegi yang terletak di Laut Sulawesi atau Selat Makassar.

Wilayah ini berada di dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah dan Kalimantan Timur.

Berbagai pelanggaran teritorial laut sering terjadi di Ambalat pada tahun 2005.

Pelanggaran sering dilakukan oleh TLDM (AL Malaysia).

Baca Juga: Anggaran Lem Aibon dan Pembelian Toa Masih Jadi Pertanyaan, Kini Pemprov DKI Jakarta Kembali Kucurkan Dana Rp 37,4 Miliar untuk Beli Robot Pemadam Kebakaran, Secanggih Apa Sih?

KRI Oswald Siahaan 354
KRI Oswald Siahaan 354

KRI Oswald Siahaan saat luncurkan rudal anti kapal permukaan P-800 Oniks aka Yakhont

Diperkirakan mereka sudah 35 kali 'slonong boy' masuk tanpa permisi ke wilayah laut milik Indonesia.

Insiden paling menegangkan terjadi pada 8 April 2005.

Saat itu KRI Tedong Naga milik TNI AL menyerempet kapal Diraja Rencong TLDM karena ketahuan melanggar batas laut wilayah Indonesia.

Baca Juga: Rela Jadi Pacar Setingan dengan Upah Mencapai Rp 100 Juta, Mbak You Terawang Andika Mahesa Punya Aura yang Bikin Klepek-klepek Lawan Jenis: Dia Dilahirkan untuk Digilai Wanita

Tensi ketegangan kedua negara meningkat setelah kejadian itu.

Bahkan, Panglima TNI sampai harus menerbitkan Surat Keputusan menyikapi insiden tersebut.

Panglima TNI menyatakan TNI AL hanya boleh melepaskan tembakan jika Malaysia lebih dulu menembak mereka.

Pelanggaran wilayah juga terjadi kembali hingga tahun-tahun berikutnya yang dilakukan oleh TLDM.

Baca Juga: Kasusnya Selalu Diumbar ke Media, Perselisihan Anak dan Ibu Pedangdut Ini Seakan Tak Pernah Reda, Cuma Gegara Masalah Sepele Sampai Tak Mau Akui Anaknya

Pada Juli 2017 misalnya, TLDM mengganggu pembangunan mercusuar Karang Unarang.

Military Today
Military Today

Yakhont TNI AL

Surat protes dianggap sudah tak mempan lagi untuk memperingatkan militer Malaysia akan 'kebandelannya'.

Diperlukan upaya nyata untuk mencegah hal serupa terjadi di masa mendatang.

Baca Juga: 6 Bulan Konsumsi Obat-obatan Terlarang, Inilah 4 Jenis Narkoba yang Kerap Dikonsumsi Lucinta Luna, Ada Obat Anti Kejang

Menyikapi hal ini, TNI AL mulai berbenah diri, armada laut diperkuat.

Sadar bahwa diplomasi tidak bisa hanya dengan mulut, maka Indonesia membeli Rudal anti kapal dari Rusia P-800 Oniks 'Yakhont' yang didatangkan pada tahun 2010.

Rudal maut ini bukan senjata sembarangan.

Diketahui hanya Vietnam, India, Suriah dan Indonesia yang memilikinya.

Jangkauan Yakhont pun sangat jauh, yaitu bisa terbang menghantam target sejauh 300 km dari tempatnya diluncurkan.

Rudal ini bersifat fire & forget, yakni jika sudah ditembakkan rudal akan mencari sasarannya sendiri dan kapal bisa langsung cabut dari lokasi.

Baca Juga: Pamer Foto Jalan-jalan di Rusia Lewat Akun Instagramnya, Ayu Ting Ting Malah Kena Nyintir Netizen, Dicibir Pakai Filter Beauty Kamera hingga Ikuti Warna Rambut Nagita Slavina

Kecepatan rudal ini pun supersonik (2 mach) 2 kali lebih cepat dari suara.

Uji coba rudal ini pun pernah dilakukan oleh TNI AL pada Oktober 2012 yang lalu.

Yakhont sukses diluncurkan dari KRI Oswald Siahaan dan menghantam target Eks KRI LST Teluk Berau yang telah dipensiunkan sampai tenggelam.

Terbukti dengan hadirnya Yakhont di inventori senjata, TNI AL mampu membuat panik dan keder Malaysia.

Baca Juga: Kepergok Kantongi 3 Pil Ekstasi dalam Tasnya, Lucinta Luna Positif Gunakan Jenis Obat yang Sering Dipakai Pengemis untuk Tidurkan Bayi, Dokter Paparkan Efek Mengerikan yang Akan Ditimbulkan

Tercatat pelanggaran batas wilayah laut di Ambalat turun drastis akibat penguatan Armada TNI AL termasuk datangnya Yakhont.

Sekarang perkuatan seluruh Matra TNI sedang berjalan melalui program Minimum Essensial Force (MEF) yang sudah menginjak tahap kedua menuju tahap ketiga.

Jadi, sekarang jangan coba-coba ganggu atau melanggar teritori laut Indonesia jika tak mau disengat Yakhont.(*)

Artikel ini telah tayang di Gridhot.ID dengan judul "Fire & Forget, Mengenal Rudal Maut Paling Canggih Milik Indonesia yang Bisa Hantam Target Sejauh 300 Km"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber GridHot.ID