Find Us On Social Media :

Gegana Polri Diterjunkan Tandai Lapangan Voli, Kawasan Perumahan Terpapar Radiasi Nuklir, Benarkah Disengaja?

Tim satuan Teknisi Kimia, Biologi, Radioaktif (KBR) pasukan Gegana Brimob Polri melakukan pengecekan lokasi yang terkontaminasi paparan radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (15/1/2020)

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Kompleks Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang, Banten, tengah menjadi sorotan lantaran terpapar radiasi nuklir.

Paparan radiasi nuklir di kawasan tersebut terbilang cukup tinggi.

Rencananya, hari ini Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) akan melakukan pemeriksaan ulang terhadap lokasi yang terpapar radio aktif tersebut.

Baca Juga: Jauh Sebelum Luhut Bermimpi Indonesia Punya Senjata Nuklir, Soekarno Pernah Bikin Dunia Panas Dingin Gara-gara Uji Cobanya Ledakkan Bom Atom, Australia Hingga Malaysia Sampai Ketakutan

Melansir Tribunnews.com, Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BATAN, Heru Umbara mengatakan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BAPETEN pasca temuan tersebut.

"Saat ini BATAN sedang melakukan clean up di sekitar area terpapar," ujar Heru di lokasi terpaparnya radiasi, Sabtu (15/2/2020).

Bapeten memang meminta BATAN untuk membantu proses pembersihan dan analisis material yang diduga menjadi penyebab tingginya paparan radiasi di wilayah itu.

Baca Juga: Bahayanya Setara Ancaman Nuklir dan Perubahan Iklim, Bill Gates Sudah Prediksi Wabah Virus Corona Sejak Tahun 2018: Persiapkan Sebagaimana Kita Antisipasi Perang!

Proses ini dilakukan melalui berbagai fasilitas laboratorium dan pengolahan limbah radioaktif.

Heru menambahkan pihaknya telah berupaya untuk melakukan proses clean up dengan mengambil sumber pemapar yang memancarkan radiasi di atas ambang itu.

Selain itu, juga mengambil seluruh vegetasi dan tanah untuk kemudian dilakukan pengujian di fasilitas yang dimiliki BATAN.

Terkait lama proses dari upaya clean up ini, ia memperkirakan akan dilakukan hingga 20 hari ke depan, yakni terhitung sejak tanggal 12 februari 2020.

Baca Juga: Berseragam Militer, Ki Ageng Rangga Sasana Sang Pimpinan Sunda Empire Muncul di Hadapan Publik, Ngaku Dapat Hentikan Nuklir Hingga Rencanakan Pertemuan dengan Jack Ma dan Bill Gates

Namun, pihaknya berharap wilayah itu bisa dinyatakan bersih sebelum mencapai target 20 hari pembersihan.

Heru menuturkan bahwa saat ini pihaknya tengah mempersiapkan upaya pengecekan whole body counting kepada warga di wilayah itu.

Hal ini tentu saja untuk mengetahui seberapa besar dampak kontaminasi.

Baca Juga: Sama-sama Pernah Viral, Perwira yang Pimpin Penangkapan Pengemudi Pencekik Polantas Ternyata Idola Netizen Sejak Dulu, Polisi Ganteng yang Pernah Tangani Bom Sarinah

Dilansir Gridhot dari Kompas.com, terdeteksinya radiasi dari benda radioaktif itu diketahui saat Bapeten melakukan uji fungsi dengan target area meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong, pada 30 dan 31 Januari 2020.

Dinilai secara umum, paparan radiasi lingkungan pada daerah pemantauan menunjukkan nilai normal (paparan latar).

Namun, pada saat dilakukan pemantauan di lingkungan Perumahan Batan Indah, ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli blok J.

Setelah lebih dari 2 minggu dari temuan radiasi tersebut, kini beragam fakta muncul terkait benda yang mengeluarkan radiasi radioaktif itu.

Baca Juga: Polisi Ganteng yang Pernah Viral Saat Tangani Kasus Bom Sarinah Kembali Terekspos Media, Turut Bekuk Pria yang Cekik dan Tantang Petugas Saat Ditilang, Ternyata Pangkatnya Tak Main-main

Berikut fakta terbaru temuan radioaktif di Tangerang Selatan.

Radiasi berasal dari limbah

Badan Pengawas Tenaga Nuklir ( Bapeten) sudah melakukan pemeriksaan terhadap lokasi yang terpapar radiasi nuklir di tanah kosong kawasan Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan.

Dari hasil penelitian sementara, asal radiasi muncul dari limbah atau sampah radioaktif dari teknologi nuklir yang telah digunakan.

Baca Juga: Sekarang Tiongkok Mulai Caplok Wilayah Perairan Natuna Milik Indonesia, Siapa Sangka Negeri Tirai Bambu Pernah Dijak Geger Amerika, 2 Pesawat Pembom Nuklir Gentayangan di Langit Laut Cina Selatan

"Tapi yang jelas ini ada sisa limbah atau sampah radioaktif jadi dari beberapa tanah itu ada kita lihat kecil-kecil itu adalah limbah entah dari mana itu yang kita cari," kata Sekretaris Utama Bapeten, Hendrianto Hadi Tjahyono di lokasi, Sabtu (15/2/2020).

Saat ini Bapeten telah melakukan penelitian lebih lanjut tentang serpihan limbah radioaktif.

Sebab, pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia terbilang banyak dan ada di beberapa bidang.

"Di Indonesia ini pemanfaatkan tenaga nuklir itu luas. Ada di bidang Industri, bidang medis dan penelitian," tutur dia.

Baca Juga: Raungan Mesinnya Terdengar Keras, Pesawat Pengebom Nuklir Milik Rusia Ini Malah Nekat Gentayangan Terobos Wilayah Lawan, Siap Bawa Kiamat Bagi Targetnya

Dari sempel yang diperoleh, Bapeten yang bekerja sama dengan Batan akan mengetahui asal sumber casium dari data yang dimilikinya saat ini.

Diduga sengaja dibuang

Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan mengatakan adanya serpihan limbah nuklir tersebut diduga sengaja dibuang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Pertanyaannya Ini kenapa ada di sini, itu kan enggak bisa jalan sendiri ke sini kan artinya ada oknum atau siapapun yang kita belum tahu, yang entah membuang atau meletakkan di lokasi tersebut," saat ditemui di lokasi, Sabtu (16/2/2020).

Baca Juga: Rela Tanam Bom Waktu di Dirinya Sendiri Demi Pengobatan Sang Adik, Gadis Ini Akhirnya Meninggal Dunia Setelah Hanya Konsumsi Nasi dan Sambal Selama 5 Tahun, Cuma Ada Uang Rp 3900 Perhari untuk Makan

Menurut Indra, dugaan tersebut diperkuat karena serpihan radioaktif tidak dapat diletakan atau dibuang di sembarang tempat.

Terlebih, Perumahan Batan Indah yang mengalami radiasi juga bukan merupakan permukiman dengan kegiatan pemanfaatan limbah.

"Jadi memang tidak boleh ada hal yang seperti ini di sini," ucap dia.

Kawasan steril diperluas

Sejumlah anggota Gegana Mabes Polri memperluas sterilisasi dengan memberikan garis peringatan atau garis polisi di sekitar lokasi radioaktif.

Baca Juga: Ada di Moncong F-35, Senjata Mematikan Angkatan Udara Singapura dan Australia Ini Bisa Jadi Bom Waktu Bagi TNI AU, Su-35 Buatan Rusia Bahkan Tak Bisa Mengimbanginya

Berdasarkan pantauan Kompas.com, dengan menggunakan tiga mobil teknisi KBR, anggota Gegana tiba di lokasi pukul 12.30 WIB.

Dengan dilengkapi masker dan alat, sejumlah anggota Gegana langsung mendeteksi serpihan radioaktif yang telah ditutupi oleh terpal biru.

Setelah melakukan pengecekan sekitar 30 menit anggota langsung menambah luas garis peringatan dari sebelum yang hanya sekitar 100 meter persegi dari titik radioaktif.

Baca Juga: China Bisa Hancur Sendiri Karena Keserakahannya Meski Tanpa Berperang Lawan Negara Lain, Ladang Panel Surya Berbentuk Panda Raksasa Ini Penyebabnya, Harta Nasional Tiongkok yang Disebut-sebut Bom Waktu Bagi Bumi

"Permisi jangan ada ada yang di dalam garis," kata salah satu anggota Gegana seiring menambah memberikan gari peringantan di lokasi.

Saat ini garis kuning peringatan tersebut dipasang hingga ke depan Blok I di Perumahan Batan Indah.(*)