Hu menuliskan, China kemungkinan akan memberlakukan lebih banyak langkah kebijakan untuk membantu perekonomian, tetapi terlalu dini untuk mengharapkan paket stimulus besar dari Beijing.
Ekonom UBS juga memprediksi ekonomi China berkontraksi pada Januari dan Februari 2020, karena data PMI yang buruk.
"Dua minggu ke depan akan sangat penting untuk melacak jalur kasus virus corona yang dikonfirmasi dan laju normalisasi ekonomi," tulis Ning Zhang dan Tao Wang, ekonom UBS.
Data terbaru tersebut juga menunjukkan bahwa upaya China untuk meningkatkan lapangan kerja di tahun ini dalam bahaya. Sektor jasa China mewakili sekitar 360 juta pekerjaan dan menyumbang 46% dari pasar tenaga kerja, menjadikannya sumber pekerjaan terbesar di negara itu.
Otoritas pemerintah telah berusaha keras untuk menjaga pengangguran tetap rendah harus mulai waspada terhadap dampak yang bisa terjadi sebaliknya.
Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan pada bulan lalu bahwa para pejabat mengawasi dengan cermat masalah ketenagakerjaan dan akan berusaha mencegah PHK besar-besaran."
Dia juga mengatakan menstabilkan pekerjaan adalah tugas utama pemerintah, dan memberikan penekanan khusus pada lulusan baru dan pekerja migran.