Sanksi PBB diterapkan sebagai hukuman untuk uji coba nuklir dan rudal Korea Utara.
Namun, PBB melalui Dubes Jerman Christoph Heusgen menyerukan, sanksi tersebut telah dilunakkan.
Pengurangan sanksi tersebut bertujuan agar ekspor perlengkapan medis untuk Covid-19 dapat terlaksanakan.
Sayangnya, Korea Utara malah menutup perbatasan, sehingga Heugsen meminta agar Pyongyang memberikan akses untuk mengirimkan bantuan medis ke Korea Utara.
Usai menolak bantuan pengiriman alat medis, Korea Utara diam-diam meminta bantuan pada Rusia.
Melansir Time, Rabu (4/3/2020), pemerintah Korea Utara saat ini tengah memantau sekitar 7.000 kasus terduga Covid-19.
Senior Fellow for Korea Studies dan Direktur Program tentang Kebijakan AS-Korea Scott Snyder menyebut, Korea Utara secara diam-diam mengajukan permohonan bantuan pada negara lain.