Find Us On Social Media :

'Setiap Tantangan yang Saya Hadapi dalam Hidup Menjadi Lebih Sulit Karena Saya Mengenakan Jilbab'

Ilustrasi perempuan berjilbab.

"Setiap tantangan yang saya hadapi dalam hidup saya menjadi lebih sulit karena saya mengenakan jilbab," katanya. Tapi dia mendesak orang untuk "melihat di balik tabir".

Kelompok minoritas Arab Israel sebagian besar adalah keturunan Palestina yang tinggal di bawah pemerintahan Ottoman dan kemudian kolonial Inggris sebelum tinggal di Israel setelah negara itu didirikan pada 1948.

Baca Juga: Akan Segera Mengudara di Langit Indonesia, Jet Tempur Sukhoi SU-35 Sempat Buat Amerika Serikat Murka, Kehebatannya Tak Bisa Dibandingkan dengan F-35

Kelompok ini didominasi Muslim, tetapi juga termasuk anggota agama Kristen dan Druze.

Banyak orang Arab mengeluhkan diskriminasi di bidang-bidang seperti kesehatan, pendidikan dan perumahan.

Selain itu, para pemimpin Arab-Israel menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghasut mereka selama pemilihan umum baru-baru ini.

Baca Juga: Siasat Jitu Perwira Tinggi TNI AL Mengelabui Amerika Serikat, Berhasil Paksa Negara Paman Sam Tukar 3 Kapal Perang dengan Rongsokan Satelit dengan Begitu Mudahnya

Partai Likud Netanyahu menentang rencana investasi 15 miliar shekel (US$ 4,34 miliar) untuk sektor Arab adalah yang terbesar yang pernah dilakukan oleh pemerintah Israel.

Jumlah pemilih Arab melonjak menjadi 64,7% dalam pemilihan Senin, tertinggi dalam 20 tahun.

Hal itu memberi koalisi Daftar Bersama tambahan dua kursi lebih banyak di parlemen dibanding pemungutan suara September lalu.

Baca Juga: Bak Jilat Ludah Sendiri Pasca Koar-koar Korea Utara Tak Terjangkit Virus Corona, Kim Jong Un Ternyata Diam-diam Minta Bantuan Rusia, Ajukan Permohonan untuk Dikirimi Alat Uji Tes Covid-19