Find Us On Social Media :

'Setiap Tantangan yang Saya Hadapi dalam Hidup Menjadi Lebih Sulit Karena Saya Mengenakan Jilbab'

Ilustrasi perempuan berjilbab.

Reuters memberitakan, ini adalah partai terbesar ketiga di Knesset setelah Netanyahu's Likud dan Sentris Blue and White Party.

Tetapi pengaruhnya kemungkinan akan terbatas karena tidak ada partai Arab yang pernah bergabung dengan pemerintah Israel.

Analis mengutip kemarahan terhadap Netanyahu dan sekutunya Donald Trump, sebagai salah satu alasan melonjaknya pemilih Arab dalam pemilihan ini.

Pemilu ini merupakan yang ketiga dalam setahun terakhir.

Baca Juga: Dari Tsunami Aceh Hingga Ancaman Donald Trump, Ramalan Cenayang Tunanetra Ini Kerap Terbukti, Sempat Ungkap Pesan Ngeri Sebelum Mati

Khatib adalah satu dari empat anggota parlemen perempuan di antara anggota Knesset Daftar Gabungan.

Dia termasuk faksi lslamisnya, Ra'am, yang mengkampanyekan lebih banyak layanan dan hak bagi orang Arab di Israel, dan mendukung pembentukan negara Palestina.

"Ada kesadaran yang tumbuh di kalangan perempuan Arab bahwa kita bisa menjadi peserta aktif di masa depan kita," kata Khatib kepada Reuters.

"Pesan saya kepada remaja putri: ada kemungkinan. Ada jalan. Jangan batasi harapan dan impian Anda," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: "Perkenalkan, inilah wanita Muslim pertama yang mengenakan jilbab di Parlemen Israel."

(*)