Find Us On Social Media :

Anak Buahnya Pakai Jas Hujan Plastik dan Sepatu Bot Tangani Suspect Corona, Wali Kota Tasikmalaya: Bukan Alatnya yang Sulit, Tapi Izinnya

Sebuah RSUD di Tasikmalaya gunakan jas hujan plastik dan sepatu bot untuk menangani pasien suspect corona

"Kita sudah meminta bantuan ke Kementerian untuk pengadaan APD," jelas Budi.

Apalagi saat ini sudah ada tiga pasien yang sempat dirawat di RSUD Soekardjo.

Tiga orang itu adalah satu warga negara asing dari Filipina dan dua orang asal Jakarta dan Tasikmalaya.

Mereka mengalami gejala yang sama, yakni panas tinggi disertai batuk-batuk.

Baca Juga: Pakai Cara Tak Lazim Atasi Virus Corona, Kim Jong Un Ancam Tembak Mati Warga China yang Berkeliaran di Korea Utara, Tak Peduli Positif Covid-19 atau Tidak

RSUD Soekardjo juga kesulitan membeli alat pengukur suhu tubuh karena stok di pasaran habis.

"Untuk alat pendeteksi suhu badan juga sekarang ini sulit didapatkan karena banyak yang memborong. Kami selama ini masih berharap agar Kementerian Kesehatan bisa membantu," harap Budi.

Selain itu, untuk alat deteksi corona, pihaknya mengatakan ingin membeli namun ternyata harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari World Health Organization (WHO).

Baca Juga: Kosong dan Sunyi Saat Tak Ada Jemaah Haji yang Mengelili Kabah, Penampakan Masjidil Haram Saat Diseterilkan Guna Cegah Virus Corona Jadi Sorotan, Begini Kata Pemerintah Arab Saudi

"Saya tadinya semangat sudah beli saja alat pemeriksaan virus corona Covid-19 untuk di laboratorium RSUD, jadi kalau ada pasien nantinya di Kota Tasikmalaya tak harus dirujuk ke rumah sakit lain.

Kalau sekitar Rp 1 sampai 2 miliar kita sanggup beli dari dana tanggap darurat cairkan. Tapi ternyata bukan alatnya yang sulit tapi izinnya harus di WHO," jelas Budi kepada wartawan, Jumat (6/3/2020). (*)