Find Us On Social Media :

Video Keluyurannya Jadi Ramai, Muncul Lagi Kabar Ia Dijemput Paksa Petugas Medis, Perempuan Berstatus ODP di Solo Ini Akhirnya Buka Suara

ODP di Solo beri klarifikasi

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Seorang perempuan di Solo yang berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

Dalam sebuah rekaman video, terlihat hasil tes kesehatan deteksi dini virus corona dari RSUD Moewardi Solo terhadap perempuan tersebut.

Video berdurasi 22 detik itu juga menunjukkan seorang wanita yang berstatus ODP berkunjung ke Pasar Singosaren dengan membawa surat keterangan bahwa dirinya adalah ODP.

Baca Juga: Terlanjur Disebut Hoaks oleh Kominfo, Obat Ini Nyatanya Dipesan Jokowi Sampai Jutaan Butir, Dipercaya Bisa Sembuhkan Covid-19, Presiden: Kita Ini Tidak Diam!

Melansir Tribunsolo.com, berdasarkan video yang beredar, perempuan tersebut tampak mendatangi salah satu kios pedagang yang berada di tempat perbelanjaan tersebut.

Saat dihubungi Tribun Solo, Ketua Paguyuban Pedagang pusat perbelanjaan di Solo tersebut, Puguh Ratyanto, membenarkan kejadian tersebut.

Mengutip arsip Gridhot, akhirnya, keluarga perempuan pasien ODP melakukan klarifikasi ke mereka pada 21 Maret 2020 sekira pukul 17.00 WIB.

Baca Juga: Buat Warga Auto Ketakutan, Viral Potret Seekor Singa Dilepaskan Vladimir Puttin di Tengah Kota untuk Cegah Penduduk Bekeliaran Saat Wabah Corona, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

Dalam video yang diungggah akun Twitter @aldiponegoro pada Sabtu (21/3/2020) malam, tampak seorang pemuda ditemani beberapa pria lain sedang mengadakan klarifikasi atas video tersebut.

Bima, yang belakangan diketahui sebagai adik perempuan dalam video tersebut mengklarifikasi atas viralnya video yang menampilkan kakaknya tengah berjalan-jalan di pusat perbelanjaan meski berstatus ODP.

"Saya Bima mau mengklarifikasi tentang video yang viral baru-baru ini. Dengan ini saya menjelaskan bahwasanya yang bersangkutan, Violita, kakak saya sendiri, memang orang dalam pengawasan," tutur Bima dalam video berdurasi 2 menit 17 detik itu.

Bima pun mengatakan bahwa ODP belum tentu positif virus corona atau Covid-19.

Baca Juga: Alih-alih Lakukan Lockdown untuk Perangi Corona, Kini Malaysia Justru Kena Imbas yang Mengkhawatirkan , Masyarakat Miskinnya Terancam Kelaparan Hebat

Begitu pula kakaknya, Violita.

"Belum tentu positif," imbuh pria berkemeja hitam tersebut.

Bima pun meminta maaf pada warga, khususnya pedagang di pusat perbelanjaan tersebut.

Baca Juga: 6 Dokter Meregang Nyawa Gara-gara Virus Corona, Istri Raja Bali Sindir Pejabat yang Dulu Jadikan Covid-19 Bahan Lelucon, Happy Salma: Tidak Ada Satupun yang Merasa Bersalah

"Saya pribadi meminta maaf bilamana meresahkan semua pihak, terutama pedagang," lanjutnya.

Secara khusus ia juga meminta maaf kepada pedagang yang masuk dalam tayangan video tersebut.

Adik dari perempuan dalam video itu pun meminta maaf bila meresahkan warganet.

Ia juga meminta agar masyarakat lebih rasional dalam menyikapi segala bentuk unggahan yang berkaitan dengan virus corona ini.

Baca Juga: Ngeri! Tak Hanya Satu hingga Dua Bulan, Ilmuan China Prediksi Virus Corona Akan Bertahan di Eropa Selama Dua Tahun, Ini yang Akan Dialami

"Saya pribadi minta maaf bilamana meresahkan. Saya juga ingin menjelaskan kepada teman-teman untuk lebih rasional lagi dalam menyikapi status (unggahan) yang sekarang meresahkan beredar, khususnya tentang corona memang meresahkan," ujar Bima.

 

Tak lama berselang, beredar kembali sebuah video melalui aplikasi pesan WhatsApp yang mengklaim bahwa Violita, ODP yang sempat berkunjung ke Pasar Singosaren tersebut dijemput paksa oleh tim medis.

Oleh karena itu, Violita melakukan klarifikasi atas beredarnya video yang meresahkan tersebut.

Baca Juga: Berhasil Bangkit Usai Dilumpuhkan Virus Corona, China Kini Jadi Harapan Dunia, Negeri 'Panda' Bocorkan 3 Strategi Ampuh Perangi Covid-19

Dalam klarifikasi yang diunggah oleh akun Twitter @aldiponegoro, Violita mengatakan bahwa ia meminta maaf kepada pedagang di Singosaren.

Violita juga mengatakan bahwa ia tidak pernah dijemput paksa oleh tim medis.

"Saya mau mengklarifikasi berita bahwa saya tidak pernah dijemput paksa oleh polisi dan tim medis," ujarnya dalam video yang beredar.

Perempuan tersebut membenarkan bahwa polisi dan tim medis memang datang ke rumahnya, namun tidak dengan tujuan menjemput paksa dirinya.

Baca Juga: Trenyuh dengan Perjuangan Dokter dan Perawat Perangi Corona, Seorang Netizen Janjikan Sebuah Ruko Cuma-cuma untuk Praktek Tenaga Medis Saat Wabah Usai: Silahkan DM Saya!

"Semalam polisi dan tim medis memang ke sini, tapi hanya untuk menanyakan track saya sudah kemana saja," tambahnya.

 

Ia juga mengatakan bahwa hingga saat ini ia belum dinyatakan sebagai pasien dengan pengawasan (PDP) ataupun positif corona.

Oleh karena itu, ia pun berharap agar khalayak tidak melebih-lebihkan informasi yang beredar.

Baca Juga: Corona Masih Jadi Momok di Tengah Masyarakat, Pemerintah Siapkan Skenario Terburuk Mudik 2020, Staf Khusus Menhub:Keputusan Paling Ekstremnya Ya Dilarang

"Belum ada yang menyatakan bahwa status saya PDP atau positif corona. Jadi mohon untuk tidak melebih-lebihkan berita," pungkasnya.(*)