Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Virus corona memang tidak pandang bulu.
Siapa pun bisa saja terinfeksi virus satu ini.
Tak terkecuali bagi seorang bocah laki-laki yang disebut Dede.
Ganasnya penyebaran virus corona harus memisahkan Dede dari kedua orang tuanya yang kini positif virus corona.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil lah yang mengungkap kisah Dede tersebut.
Kedua orang tua Dede saat ini menjalani isolasi karena positif virus corona.
Dilansir Gridhot dari akun Instagram @ridwankamil, awal mula orang tua Dede bisa terpapar virus corona ialah karena tidak bisa menahan pembatasan sosial atau social distancing.
"Pak, Aku kangen ayah dan bunda Pak,” tulis Ridwan Kamil menirukan perkataan bocah tersebut.
Gubernur Jawa Barat itu menyatakan tak kuasa melihat raut wajah sang bocah.
Dalam foto yang diunggahnya, tampak Ridwan Kamil dan Dede sedang bersimpuh di atas sajadah.
Foto hitam putih itu memperlihatkan Ridwan Kamil yang mengenakan jaket terlihat sedang membimbing doa.
Sementara Dede yang berada di sebelahnya, mengenakan sarung.
Wajahnya ditutupi logo hati supaya terlihat kabur.
Ridwan Kamil menceritakan pertemuannya dengan Dede yang bukan nama sebenarnya.
Kemudian, Ridwan Kamil membimbing bocah yag disebutnya anak lelaki cerdas itu berdoa untuk kesehatan kedua orang tuanya yang tidak bisa ditemuinya lagi.
Kedua orang tua Dede dinyatakan positif terpapar virus corona, sedangkan ia mendapat hasil negatif.
Kini Ridwan Kamil pun menampung Dede di rumahnya.
"Sementara dalam kondisi terpisah ini, ia saya tampung di rumah pribadi saya. Sampai Insya Allah nanti orang tuanya sehat kembali dan bisa berkumpul bercengkrama dan berpelukan lagi," kata Ridwan Kamil.
Namun, melalui pertemuannya dengan Dede itu Ridwan Kamil juga mengajak para warga Jawa Barat untuk tetap di rumah.
"Karenanya mohon tinggallah di rumah wahai para warga Jawa Barat tercinta dalam situasi ini. Jauhi kerumunan. Taati maklumat pemerintah. Laksanakan Social Distancing," imbaunya.
Pria yang kerap disapa Kang Emil itu berharap, apa yang terjadi pada bocah itu dan kedua orang tuanya menjadi pelajaran agar masyarakat tak mengalami seperti apa yang mereka alami.
Ia tidak mau sampai ada 'Dede' lain.
Hal tersebut ia sampaikan lantaran tak mau pada akhirnya seorang anak terkorbankan dan terpisahkan dari orangtuanya karena ketidakdisiplinan dan keegoisan para manusia dewasa.
(*)