Find Us On Social Media :

Peneliti Kaget Saat Jasad Pasien Virus Corona Diotopsi, Ilmuan Dapati Fakta Tersembunyi, Covid-19 Tak Hanya Lukai Paru-paru Penderita, Tapi Juga Lumphkan Bagian Ini

Du negara ini pasien corona di atas 60 tahun direlakan meninggal.

Pria yang diotopsi di Beijing itu memiliki gejala awal pada 14 Januari kemudian meninggal dua mingggu kemudian.

Setelah itu dia mendonasikan tubuhnya untuk bahan penelitian jika dirinya meninggal, namun akhirnya dia benar-benar tewas.

Baca Juga: Belum Lama Jabat Komisaris Utama Pertamina, Ahok Dicalonkan Jokowi Jadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru, Bersanding dengan Menristek dan Dirut WIKA

Kemudian setelah ilmuwan melakukan peneliti dengan otopsi temukan pada alveoli di kedua paru-parunya mengalami kerusakan.

Juga ditemukan cedera pada hatinya yang kemungkinan disebabkan oleh virus corona.

Ada kerusakan yang kurang substansial pada jaringan jantung, menunjukkan bahwa infeksi "mungkin tidak secara langsung merusak jantung."

Peneliti mengatakan, bahwa pengobatan antiinflamasi yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak boleh secara rutin digunakan di luar uji klinis.

Baca Juga: Beda Sikap dengan Mulan Jameela yang Langsung Melotot Saat Safeea Minta Iphone 11, Ahmad Dhani Justru Sumringah: Saya Boleh-boleh Aja, Saya Kan Ayah Rock and Roll

Wa Fu-sheng dan Zhao Jingmin dua rekan penulis itu tidak mampu menghadapi kometar lebih lanjut.

Tapi mereka mencatat dalam penelitian ini bahwa tidak ada patologi yang ditemukan, sebelum kasus virus corona.