Ketua Satgas SAR Aceh Tamiang, Khairul menambahkan selain medan berat, kendala utama yang dihadapi regu penolong ialah tidak adanya sinyal ponsel.
Sebelumnya dia berharap kedua korban menuruti imbauan petugas untuk menandai lokasi dengan menyalakan api.
"Komunikasi kita dengan anggota di lapangan terputus karena tidak ada sinyal.”
“Kami berharap korban segera menyalakan api biar keberadaannya mudah dideteksi," kata Boy, sapaan akrab Khairul.
Boy menambahkan radius pencarian korban terbilang jauh karena memakan waktu tempuh lima jam.
Ayah dan anak yang hilang tersesat di hutan Aceh Tamiang disarankan memasang tanda dengan membakar api.
Diharapkan kepulan asap yang dimunculkan dari api itu bisa dijadikan panduan bagi regu penolong untuk menjemput.