GridHot.ID - Penolakan pemakaman jenazah yang meninggal akibat virus Corona (Covid-19) terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.
Hal tersebut sangat disesalkan oleh Ustaz Abdul Somad.
Bukan hanya melalaikan kewajiban umat muslim untuk memakamkan sesama, penolakan tesebut menurutnya tindakan yang salah.
Hal tersebut disampaikan Ustaz Abdul Somad dalam program Kabar Petang di TV One yang diunggah kembali oleh akun Instagram @indonesiamengaji, Jumat (3/4/2020).
Dalam video yang diunggah, Ustaz Abdul Somad menyebutkan terdapat empat kewajiban umat muslim apabila mengetahui saudaranya yang meninggal dunia.
Kewajiban tersebut antara lain, memandikan, mengakafani, menyolatkan, dan memakamkan jenazah.
"Di antara kewajiban fardhu kifayah bagi saudara muslim kalau ada saudaranya yang meninggal, ada empat, memandikan, mengkafankan, menyolatkan, memakamkan," ungkap Ustaz Abdul Somad.
"Nah, yang jadi masalah ini yang keempat ini, memakamkan. Apa kendalanya mengapa jenazahnya musti ditolak untuk dimakamkan di pemakaman umum? Tentu saja dikhawatirkan akan menebarkan wabah penyakit," jelasnya.
Terkait hal tersebut, Ustaz Abdul Somad meminta agar masyarakat tidak menyimpulkan sesuatu tanpa dipahami sebelumnya.
Dirinya pun mengutip satu ayat yang menyebutkan segala sesuatu harus diserahkan kepada ahlinya.
Sebab apabila sebaliknya, akan terjadi kehancuran.
"Tidak ada yang paling mengerti tentang penyakit ini kecuali dokter. 'Kalau diserahkan suatu perkara yang tidak pada ahlinya, tunggulah kehancuran'," papar Ustaz Abdul Somad.
"Sebab itu kita tanya kepada dokter yang amanah, dokter yang ngaji, dokter yang dekat dengan kiyai, dokter yang ahlussunnah wal jamaah," tambahnya.
Ustaz Abdul Somad mengaku sempat bertanya kepada seorang dokter terkait pemakaman jenazah pasien positif covid-19.
"'Pak dokter, ini kalau ada orang kena penyakit corona, meninggal dunia lalu kemudian ditutup dengan kain kafan setelah itu dengan plastik, dikat masuk ke dalam tanah, apakah masih menyebar lagi?'," papar Ustaz Abdul Somad.
"Dokter itu menjawab, 'tidak', karena plastik itu hancur puluhan tahun, akan lebih sekian puluh tahun baru dia hancur. Baru wabah (virus corona) bisa keluar. Dan wabah waktu itu sudah mati," tambahnya.
Oleh karena itu, apabila sudah tidak ada kekhawatiran lagi, Ustaz Abdul somad meminta masyarakatagar tetap menerima jenazah umat muslim yang meninggal duia karena virus corona.
"Maka kalau sudah tidak ada kekhawatiran lagi sedikitpun, maka kita terima. Adapun kalau diluapkan oleh perasaan, karena presepsi, karena prasangka, maka kita sesungguhnya sudah berbuat tidak seperti pengetahuan kita," jelas Ustaz Abdul Somad.
Dirinya pun mengutip sebuah hadist Rasulullah SAW.
'Janganlah engkau berbicara, berbuat sesuatu sebab tidak punya ilmu di situ'
"Pendengaran, penglihatan, hati kecil, semua akan ditanya, semua akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah Subhanahu Watta alla'," tambahnya.
Oleh sebab itu, apabila dokter yang amanah sudah mengatakan virus corona sudah tidak lagi menular, dirinya meminta warga agar dapat menerima jenazah.
"Apalagi tanah wakaf itu bukan punya kita, tapi milik kaum muslimin," jelas Ustadz Abdul Somad.
"Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan ini paling tidak mampu menjadi penawar. Masalah kita sudah banyak, tidak lagi kita tambah dengan masalah-masalah yang lain," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Nasehat Ustaz Abdul Somad Soal Banyaknya Masyarakat yang Menolak Jenazah Korban Virus Corona"
(*)