Find Us On Social Media :

Tanpa Gunakan Senjata, Pria Ini Serang Anggota FBI dengan Berteriak 'Aku Positif Covid-19' Lalu Sengaja Batuk ke Arah Petugas, Ternyata Ini Permasalahan Awalnya

Ilustrasi penjara

Gridhot.ID - Pandemi Covid-19 yang kini mengancam nyawa setiap orang di dunia tampaknya tak cukup 'mengerikan' untuk menghentikan orang-orang melakukan kejahatan.

Di tengah situasi yang memerlukan kerjasama antar setiap individu ini, tetap saja ada orang yang nekat mengambil keuntungan pribadi semata.

Hal tersebut dapat dilihat dengan maraknya penimbunan perlengkapan medis seperti masker dan hand sanitizer.

Baca Juga: Cerikan Veronica Tan Gara-gara Isu Orang Ketiga, Pernikahan Ahok dengan Puput Nastiti Devi Diramalkan Tak Bertahan Lama, Hal Sepele Ini Bakal Jadi Penyebabnya

Bahkan, tak hanya itu, pria ini juga tetap melawan ketika ditindak oleh polisi.

Seorang pria di Brooklyn, New York City, terancam dipenjara 6 tahun karena menyerang agen FBI dengan batuk, dan dugaan menimbun pasokan medis.

Pria bernama Baruch Feldheim (43) pada Senin (30/3/2020) ditangkap atas dugaan penimbunan dan penjualan ilegal masker bedah, baju hazmat, dan pasokan medis lainnya.

Baca Juga: Masa Remajanya Dihabiskan Perani Film Porno, Vienna Rose Kini Pilih Jalan Ekstrem Tinggalkan Dunia Maksiat Untuk Bergabung Jadi Marinir: Ini Waktunya Untuk Mati!

Dia juga didakwa melawan petugas dan melakukan penyerangan dengan batuk di depan agen FBI, sambil mengatakan menderita virus corona.

Dakwaan tersebut diumumkan Jaksa Agung Amerika Serikat ( AS) Craig Carpenito dalam rilisnya, yang dikutip dari The Hill.

Feldheim diduga menjual pasokan medis termasuk masker N95, ke dokter dan perawat dengan harga yang melambung tinggi.

Pada 18 Maret, seorang dokter di New Jersey hendak membeli 1.000 masker N95 di grup obrolan WhatsApp bernama "Virus2020", menurut dokumen yang diajukan atau pernyataan yang dibuat terkait dengan kasus itu.

Feldheim diduga mematok harga 12.000 dollar AS (sekitar Rp 197,6 juta) untuk maskernya, naik sekitar 700 persen dari harga normal.

Baca Juga: Jadi salah Satu Orang Pertama yang Ungkap Kasus virus Corona Wuhan, Dokter Wanita Ini Dikabarkan Hilang secara Misterius, Sempat Tulis Pesan Ini Sebelum Lenyap

Dokter itu kemudian diinstruksikan untuk mengambil persediaan di sebuah bengkel mobil di Irvington, New jersey.

Sang dokter juga diberitahu oleh Feldheim bahwa dia punya banyak stok peralatan rumah sakit seperti hand sanitizer, tisu Clorox, pembersih berbahan kimia, dan perlengkapan bedah.

Feldheim diduga menerima kiriman dari Kanada berupa kira-kira 8 palet masker medis pada 25 Maret.

Baca Juga: Ngebet Persunting Alyssa Daguise di Usianya yang Masih Muda, Al Ghazali Segera Jadi Mantu Pebisnis Besar Perancis, Intip Potret Calon Besan Maia Estianty dan Ahmad Dhani yang Selalu Nampak Awet Muda

Selang 2 hari kemudian, agen FBI menemukan sebuah kotak kosong masker N95 di luar rumahnya.

Pada Minggu (29/3/2020) petugas FBI melaporkan melihat beberapa orang mendekati rumahnya dan pergi membawa kotak atau tas, yang tampaknya berisi persediaan alat medis.

Temuan ini mengarahkan para petugas FBI untuk mendekati Feldheim.

Petugas mengatakan mereka tidak mendekat untuk antisipasi tertular Covid-19.

Mereka hanya mengatakan ingin mencari peralatan medis dan mendengar Feldheim memiliki banyak.

Baca Juga: Timika Kembali Memanas di Tengah Wabah Covid-19, Kali Ini Bukan KKB Berulah, Sosok Inilah yang Bikin Rusuh hingga Berniat Bakar Wisma Atlet Penampung Pasien Corona

Feldheim kemudian batuk ke arah petugas mengatakan bahwa dia mengidap virus corona, menurut pernyataan Departemen Kehakiman.

Pria itu lalu mengatakan pada petugas bahwa dia bekerja untuk perusahaan yang membeli dan menjual pasokan medis.

Namun Fieldheim enggan mengakui dirinya memiliki stok perlengkapan medis, tidak menimbunnya, dan tidak menjualnya langsung ke perorangan.

Baca Juga: Kakaknya Hidup Serba Ada dalam Pengasuhan Ruben Onsu dan Sarwendah, Adik Kandung Betrand Peto Simpan Rasa Cemburu, Ibu Kandung Katakan Hal Ini

Akibat tindakannya ini, Fieldheim bisa menghadapi hukuman 6 tahun penjara dan denda hingga 350.000 dollar AS (sekitar Rp 5,7 miliar).

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan menetapkan, sumber daya kesehatan dan peralatan medis termasuk masker N95 sebagai barang langka.

Jaksa Agung William Barr pekan lalu telah mengumumkan bahwa para penimbun dan penambah harga alat medis akan dikenakan denda.

Pria di Inggris juga dipenjara karena batuk ke petugas Rabu (1/4/2020) seorang pria di Inggris juga menghadapi hukuman penjara, akibat mengarahkan batuk ke seorang polisi dan mengancam akan menularkan virus corona.

Pria bernama Adam Lewis (55) itu langsung dijatuhi hukuman 6 bulan penjara, berdasarkan hukum khusus yang mengatur penyerangan terhadap pekerja darurat.

Baca Juga: Bukan Kaleng-kaleng, Sosok Pria Tampan yang Diajak Awkarin Kondangan ke Nikahan Kapolsek Kembangan Ternyata Anak Menteri, Cerdas dan Menyukai Dunia Fotografi

Hukum ini mulai diterapkan sejak November 2018, dengan hukuman maksimal penjara 12 bulan.

Lewis ditahan setelah coba membobol pintu mobil di London pada Selasa sore (31/3/2020).

Dia kemudian digeledah seorang polisi.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Sosok Ini Tiba-tiba Sebut Ada Orang Ketiga yang Bakal Menjegal Posisi Olla Ramlan, Sosoknya Sangat Dekat dengan Istri Aufar Hutapea

Lewis lalu melawan dengan memecahkan sebotol wine yang dipegangnya dan secara verbal mengancam petugas, menurut pernyataan Kepolisian Metropolitan London.

"Aku (positif) Covid-19 dan akan batuk di wajahmu dan Anda akan tertular," katanya sebelum mengarahkan batuknya ke polisi.

Lewis lalu mencoba meludahi wajah petugas itu dan mengancam akan menggigitnya, menurut laporan kepolisian London.

Lewis pun langsung ditahan dan diadili di Pengadilan Westminster Magistrates pada Rabu (1/4/2020).

Baca Juga: Warisi Nikita Mirzani Segepok Emas, Orang Tua Nyai Kabarnya Mantan Direktur PT Krakatau Steel, Begini Potret Cantik Mendiang Sang Ibu yang Disebut Mirip Sosok Ini

Kepala Inspektur Helen Harper mengatakan, "Meskipun jenis serangan ini jarang terjadi insiden ini sangat menghebohkan, jika kita benar-benar menghadapi perilaku yang tidak dapat diterima ini, kami akan menindaknya."

"Saya harap kalimat hari ini menyampaikan pesan yang kuat, bahwa itu tidak akan ditoleransi," ungkapnya dikutip dari AFP.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul '"Serang' Agen FBI dengan Batuk, Pria Ini Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun"