Find Us On Social Media :

Padahal Daerahnya Masuk Zona Merah, Kontestan LIDA Ini Nekat Pulang Kampung, Kedatangannya Disambut Ratusan Warga NTB, Begini Penjelasan Polisi

eva yolanda LIDA

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Kasus terkonfirmasi virus corona di Indonesia setiap harinya terus bertambah.

Hingga Senin (6/4/2020) tercatat sudah 2.491 kasus terkonfirmasi.

Hampir seluruh provinsi di Indonesia telah terpapar virus corona, dan salah satu provinsi yang telah terpapar virus asal Wuhan, China ini adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Juga: Bikin Bupati Terkagum-kagum, Warga Lampung Barat Gotong Royong Gali Liang Lahat untuk Jenazah Korban Corona, Bermodal Cangkul dan Pakaian Seadanya: Warga Sudah Teredukasi

Berdasarkan data laman corona.ntbprov.go.id, hingga Senin (6/4/2020) tercatat terdapat 7 kasus aktif di NTB.

Sementara itu, terdapat 1.841 orang dalam pemantauan (ODP) yang hingga kini masih dalam pemantauan, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) di NTB terdapat 49 orang yang masih dalam tahap pengawasan.

Oleh karenanya, NTB termasuk dalam zona merah persebaran virus corona.

Baca Juga: Sempat Rawat Menhub Budi Karya Sumadi yang Terjangkit Corona, Dokter Ketty Meninggal Dunia, Aneh, IDI Tak Punya Data Kapan Sang Dokter Tertular Covid-19

Demi menekan persebaran tersebut, pemerintah telah mengimbau masyarakat agar melakukan social atau physical distancing (jaga jarak dengan orang lain) dan memberlakukan belajar dari rumah dan bekerja dari rumah.

Namun, untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, pemerintah juga mengimbau masyarakat agar tidak pulang kampung terlebih dahulu.

Apabila terpaksa pulang kampung, pemerintah mewajibkan untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari serta melapor kepada pihak berwenang di daerah masing-masing.

Namun tampaknya kebijakan tersebut tidak berjalan baik di NTB.

Baca Juga: Trenyuh Lihat Nasib Ojol dan Tukang Becak di Tengah Wabah corona, Karyawan Swasta Ini Rela Jual Cincin Emas dan Kuras Gajinya untuk Bantu Belikan Masker dan Vitamin: Kasihan, Tak Diperhatikan Pemerintah!

Eva Yolanda, kontestan Liga Dangdut Indosiar (LIDA) yang mewakili NTB pulang kampung setelah gagal di Top 12 Group 3.

Kedatangannya dari Jakarta lantas membuat Eva disambut ratusan warga Jengik, Lombok Timur.

Hal ini terangkum dalam beberapa foto yang diunggah Lambe Turah dalam akun Instagramnya.

Baca Juga: Terjawab, Virus Corona dalam Jenazah Hancur dalam Waktu 4 Jam, Direktur Rumah Sakit Umum dr Soekardjo Imbau Warga Tak Panik dan Ketakutan

Terlihat ratusan orang berkumpul menyambut Eva di sekitar tempat tinggalnya.

Peristiwa tersebut tentu tidak sesuai dengan kebijakan yang pemerintah pusat dan daerah perintahkan.

Dilansir dari Kompas.com, polisi mengawal kedatangan Eva menggunakan mobil patroli dan terdapat empat petugas yang meminta warga agar tidak menghalangi jalan mobil yang dinaiki Eva.

Namun, warga yang terlanjur berkerumun itu ternyata tak menghiraukan petugas.

Baca Juga: Teori Konspirasi Virus Corona Mulai Bermunculan, Ilmuan Ini Beberkan 2 Skenario Asal Muasal Covid-19 yang Diduga Buatan Manusia, Dunia yang Memburuk di Masa Depan Jadi Tujuannya

Kapolres Lombok Timur, AKBP Tunggul Sinatrio, membenarkan bahwa kedatangan Eva disambut para penggemar.

Hanya saja, video yang beredar tidak lengkap.

Aparat kepolisian memang mengawal kedatangan Eva agar tidak dikerumuni massa, namun massa sudah berkumpul di jalan menuju rumah Eva.

Baca Juga: Sibuk Buat Banyak Aturan Baru di Tengah Wabah, Presiden Jokowi Punya Permintaan Khusus, Minta Negara Lain Terdampak Corona Diberitakan Agar Jadi Acuan

Petugas berusaha keras meminta mereka membubarkan diri secara persuasif.

"Ya memang namanya juga penggemarnya, apalagi teman kecilnya di kampung, jadi semua ingin bertemu Eva. Aparat kami sudah berusaha, dan akhirnya secara sadar melalui tim relawan kemenangan Eva, masyarakat akhirnya bubar," kata Tunggul yang juga merupakan Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lombok Timur, saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (6/4/2020).

"Sulit memang menghadapi reaksi masyarakat terhadap idolanya," ujar Tunggul menambahkan.

Baca Juga: Dokter Forensik Turun Tangan, Warga Kampung Ini Awalnya Ngeyel Ogah Terima Jenazah Pasien Corona, Kini Berubah Usai MUI Yakinkan Lagi

Tunggul mengatakan, tidak masalah jika masyarakat menganggap petugas kecolongan.

Tapi yang pasti, petugas di lapangan sudah berusaha keras dan mencoba dengan cara persuasif agar masyarakat membubarkan diri.

"Mohon maaf kalau dianggap kecolongan, tetapi petugas kami sudah berusaha. Kami tak henti-hentinya mengimbau pada masyarakat agar selalu mengindahkan aturan Menteri Kesehatan dan imbauan Kapolri untuk menghindari keramaian dan jaga jarak serta menjaga kesehatan," kata Tunggul.

Baca Juga: Pandemi Virus Corona Bikin Rhoma Irama Turun Gunung, Sang Raja Dangdut Ciptakan Lagu Khusus di Tengah Kekacauan Dunia, Punya Harapan Pesannya Sampai ke Masyarakat(*)