Find Us On Social Media :

150 Pangkalan Militernya Sudah Digerogoti Corona, Amerika Serikat Malah Sibuk Awasi Pergerakan Musuh-musuhnya, Beri Ancaman ke Negara yang Berani Colek Paman Sam di Tengah Wabah

Tentara Amerika saat beroperasi

Baca Juga: Rumah Pak RT Kena Teror Menohok, Usai Sang Empunya Mendekam di Penjara Gara-gara Provokasi Warga untuk Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Corona, Karangan Bunga Atas Matinya Hati Nurani Banjiri Kediamannya

Strategi militer Negeri "Uncle Sam" mendemonstrasikan kemampuan mereka mengerahkan pasukan ke berbagai tempat di seluruh dunia, karena itu tak ada yang berani berbuat macam-macam.

Karena itu kasus di Roosevelt, salah satu dari dua kapal induk yang beroperasi di teater barat Pasifik, sama sekali tidak mengganggu Pentagon.

Ketika kapten Roosevelt, Brett Crozier, menjadi sorotan karena suratnya berisi usul pencegahan Covid-19, para petinggi Kemenhan AS marah.

Sebabnya, Crozier dianggap sudah membuat penilaian yang buruk dengan suratnya yang bocor ke publik.

Baca Juga: Dipancing Soal Barang-barang yang Dipakai Bosnya, Manajer Nagita Slavina: Rumah Aja Ditenteng!

Pada 2 April, dia dicopot sebagai kapten Roosevelt.

Meski begitu, mereka memahami betapa bahayanya wabah ini. Karena itu pada awal Maret, mereka menerapkan kebijakan "gelembung".

Artinya, kemenhan dua tim operasi secara terpisah yang akan menangani baik kapal selam maupun gudang penyimpanan senjata nuklir.

Setiap anggota menjalani karantina selama 14 hari, dan kemudian mereka saling menjaga jarak sehingga jika terjadi infeksi, tim lainnya siap.

Baca Juga: Hubungannya dengan Syahrul Gunawan Kandas di Tengah Jalan, Artis Cantik Ini Akhirnya Menikah dengan Karyawan Biasa, Simak Potret Pernikahnnya yang Sukses Bikin Netizen Terpana

"Anda tentu tidak bisa melakukan social distancing di dalam kapal selam atau tank. Tapi Anda harus menerapkan protokol sesempurna mungkin," kata Menteri Pertahanan, Mark Esper.