Namun demikian, sebagai seorang yang telah diberi amanah jabatan, Yenny berpandangan bahwa ada nilai-nilai yang harus ia pegang.
Termasuk, nilai untuk menghindari konflik kepentingan dengan mengesampingkan keperluan pribadi.
Jika tidak, konflik kepentingan akan berakibat pada kolusi dan nepotisme, yang pada akhirnya menjadi perilaku koruptif.
"Kalau kita sudah berani mengambil jabatan itu berarti harus siap menanggung risikonya," ujar Yenny.
"Salah satu risikonya adalah siap berkorban. mengorbankan waktu tenaga, bahkan kepentingan bisnis pribadi haris dikesampingkan," ucap Yenny. (*)
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Sindiran Yenny Wahid Pada Stafsus Milenial Gegara Dualisme Kepentingan: Mencederai Kepercayaan Publik"