Find Us On Social Media :

Situasi Memanas di Tengah Pandemi, Eropa dan Australia Mulai Menuntut China Soal Kasus Covid-19, Berikut Tanggapan Pakar Hukum Negeri Tirai Bambu

Presiden China Xi Jinping

Firma hukum ini bertekad untuk "memperjuangkan hak-hak rakyat dan pengusaha di Florida serta di AS yang kini sakit atau harus merawat orang sakit, mengalami kesulitan keuangan, dan terpaksa mengalami kepanikan, pembatasan sosial dan isolasi" akibat Covid-19.

Gugatan cass-action terpisah atas nama pengusaha di Las Vegas juga sudah didaftarkan.

Mereka menuntut ganti-rugi miliaran dolar ke Pemerintah China.

Baca Juga: Dipasrahi Calon Suami Uang Rp 500 Juta untuk Resepsi Nikahan, Wanita Ini Malah Menggunakannya Untuk Foya-foya, Ludes Buat Beli Handphone dan Nginap di Hotel Berbintang

Gugatan di Las Vegas ini menyebutkan bahwa Pemerintah China semestinya membagi informasi awal mengenai virus ini, namun mereka malah mengintimidasi dokter, ilmuwan, jurnalis dan praktisi hukum sembari membiarkan Covid-19 menyebar luas.

 

Seperti diberitakan berbagai media, pada 2 Januari 2020, pihak berwenang di China "mempermalukan" delapan orang dokter dalam siaran TV nasional.

Kedelapan orang ini dituduh sebagai, "penyebar hoaks".

Baca Juga: Terlalu Diremehkan Pejabat Medis Tiongkok, Peneliti Dapati Virus Corona Sudah Bermutasi Jadi 30 Variasi, Amerika Lumpuh Karena SARS-Cov-2 Bertransformasi

Menurut laporan investigasi kantor berita Associated Press pekan lalu, Kepala Komisi Kesehatan Nasional China, Ma Xiaowei telah memaparkan adanya "situasi parah dan kompleks" dalam sebuah rapat bersama pejabat medis tingkat provinsi pada 14 Januari.

Ma Xiaowei bahkan membandingkan situasi ini dengan penyebaran virus SARS pada 2003.

Namun baru pada tanggal 20 Januari Presiden Xi Jinping mengumumkan kemungkinan adanya pandemi virus corona ini.