Jutaan orang di dunia bergantung pada bantuan makanan agar terhindar dari kelaparan.
Ekonom senior WFP, Arif Husain, mengatakan dampak pandemi terhadap ekonomi berpotensi menimbulkan bencana untuk jutaan jiwa "yang sudah berada di ujung tanduk".
"Ini adalah pukulan godam bagi jutaan jiwa yang hanya bisa makan jika memperoleh upah," sebut Husain dalam pernyataan.
Sementara itu, dilansir dari Antara, Direktur Pelaksana Bank Dunia, Mari Elka Pangestu, menyampaikan soal beda krisis ekonomi yang terjadi pada 2008 dengan saat pandemi COVID-19 pada 2020.
“Jika kita bandingkan dengan 2007, di 2020 situasi sejak awal sudah melemah. Di 2008 tidak, namun kemudian terjadi krisis,” kata Mari Elka pada Public Webinar yang digelar Center for Strategic and International Studies (CSIS), Sabtu.
Mari menyampaikan, pada 2008, tidak semua negara terdampak secara ekonomi, di mana kebanyakan hanya pada negara berkembang.
Sementara saat ini, krisis ekonomi terjadi di hampir seluruh negara di dunia.
Selain itu, lanjut Mari, krisis yang terjadi saat ini mengganggu seluruh aspek ekonomi, mulai dari permintaan, stok, perdagangan, keuangan, komoditas, hingga pariwisata.