“Secara terminologi apa yang terjadi saat ini bisa dibilang yang terburuk setelah perang dunia,” tukas Mari.
Menurut Mari, hal terpenting yang perlu dilakukan saat resesi terjadi di tengah pandemi COVID-19 adalah penyelamatan jiwa, dengan menjaga jarak atau karantina.
Selain itu, memastikan masyarakat menjalankan protokol kesehatan, misalnya melalui penyediaan sanitasi yang memadai.
“Bagaimana mungkin kita meminta masyarakat selalu mencuci tangan namun airnya tidak tersedia. Itu penting,” ungkap Mari.
Selain itu, memastikan ketersediaan pangan tercukupi, salah satunya dengan tetap menjaga agar sektor pertanian dapat berjalan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Kemudian, sektor manufaktur yang menjadi penggerak ekonomi juga dapat tetap beroperasi, dengan ketat menjalankan protokol kesehatan.
“Bahkan mungkin sebagian lini produksi manufaktur dapat digunakan untuk memprkduksi produk kesehatan yang dibutuhkan seperti masker,” ujar Mari.
Hal yang tidak kalah penting adalah mendukung tenaga medis sebagai garda terdepan dalam mengahadapi pandemi COVID-19.(*)