Find Us On Social Media :

Didesak Cetak Uang hingga Rp4.000 Triliun untuk Bantu Masyarakat di Tengah Pandemi, BI Justru Bakal Buat Indonesia Melarat Jika Nekat Dilakukan, Berikut Imbasnya!

Jika Bank Indonesia Nekat Cetak Uang Rp 4.000 Triliun Demi Selamatkan Warga dari Wabah Virus Corona, Indonesia Malah Bakal Makin Sengsara, Kok Bisa?

Terlebih, rupiah tak sama seperti dollar AS dan yen Jepang yang diterima di dunia.

Berkaca dari Zimbabwe, negara itu bahkan pernah mengalami hiperindlasi karena mata uang yang hampir tak bernilai untuk membeli kurs asing.

Inflasi di Zimbabwe bahkan pernah menyentuh angka 231 juta persen pada tahun 2008, menyebabkan adanya redenominasi mata uang dengan menghilangkan 10 angka nol dari 10 miliar dolar Zimbabwe menjadi 1 dolar Zimbabwe

Baca Juga: Kalang Kabut Para Petinggi Korut, Kim Jong Un Biarkan Isu Kembaran dan Sengaja Menghilang Demi Sebuah Pukulan, Kini Banyak Pihak yang Ketakutan

Utang membengkak, PHK besar-besaran

Cetak uang secara berlebihan juga meningkatkan risiko utang luar negeri naik tajam.

Ini merupakan efek domino dari anjloknya nilai tukar rupiah terhadap kurs asing.

Makin rupiah tak berarti di mata internasional, maka utang negara akan otomatis membengkak.

Baca Juga: Dikepung Inovasi Negara Lain Saat Hadapi Corona, Prabowo Subianto Bongkar Fakta Ventilator Khusus Hanya Bisa Dipakai 200 Dokter Saja, Sang Menteri Pertahanan Justru Banggakan Hal Ini dari Indonesia

Sebagai mata uang yang tak diakui secara internasional, rupiah tidak dapat sekonyong-konyong dicetak tanpa pertimbangan.

Beredarnya jumlah uang yang terlalu banyak juga mengakibatkan daya beli masyarakat anjlok.