Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Pos Polisi di Panai telah diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Penyerangan tersebut terjadi pada Jumat (15/5/2020) malam.
Mengutip Sosok.id, dalam penyerangan itu seorang anggota polisi yakni Briptu Christian Paliling dianiaya oleh KKB Papua hingga mengalami luka-luka.
Usai itu para anggota KKB Papua merampas tiga pucuk senapan dengan rincian 1 Pucuk Senjata Api jenis AK 47, 2 Pucuk Senjata Api Jenis SS 1 V1.
Sementara itu, melansir Surya.co.id, Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal, Sabtu (16/5/2020), mengatakan bahwa pihaknya telah mengantongi identitas pelaku.
"Anggota di lapangan telah mengantongi indentitas salah satu pelaku penganiayaan dan perampasan senjata api inventaris Pospol," ujar Kamal.
Untuk itu, lanjut Kamal, pihaknya meminta para pelaku menyerahkan diri serta mengembalikan senjata yang dirampas.
"Kami meminta kepada para pelaku untuk segera menyerahkan diri dan mengembalikan senjata inventaris milik Pospol 99 Polres Paniai," terang Kamal.
Mengenai kronologi kejadian, kata Kamal, saat terjadi penyerangan, anggota yang tinggal di pos hanya satu orang.
"Sebelum kejadian, tiga personel anggota Pospol 99 atas nama Briptu Irvan, Bripda Ganda, Bripda Aldi sedang melaksanakan kegiatan tatap muka bersama masyarakat bertempat di salah satu rumah warga masyarakat, sehingga pada saat itu anggota yang menjaga kantor Pospol 99 adalah Briptu Kristian Paliling," ungkapnya.
Sekelompok orang kemudian mendatangi Pos Polisi dan melakukan penyerangan serta perampasan senjata.
"Pada saat Briptu Kristian Paliling sedang berada di Pospol 99 tiba-tiba datang sejumlah masyarakat dan langsung melakukan penganiayaan terhadap korban serta merampas Senjata Api inventaris Pospol 99 tersebut," papar Kamal.
Briptu Kristian tak berdaya dikeroyok para pelaku.
"Atas kejadian tersebut korban mengalami luka-luka dan para pelaku membawa kabur Senjata Api inventaris milik Pospol 99," kata Kamal.
Menindaklanjuti penyerangan itu, Kapolda Papua memiliki caranya tersendiri.
Dilansir Gridhot dari Antara Papua, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, mengatakan akan melibatkan para pangku kepentingan untuk mendekati para pelaku penyerangan Pos Polisi (PosPol) 99 Ndeotadi, Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Papua pada Jumat (15/5/2020) malam.
"Sekarang para tokoh-tokoh (adat, pemuda dan agama) melakukan pendekatan untuk mengembalikan tiga pucuk senjata yang diambil dari Pospol 99 pengamanan tambang'" katanya di Jayapura, Papua, Minggu.
"Kami sedang selidiki apakah ada kesengajaan atau niat ataukah hal yang mendadak yang mereka lakukan, kami sedang teliti. Saya dan Pangdam XVII/Cenderawasih seharusnya hari ini rencana ke TKP, tapi kami batalkan karena alasan cuaca, " Katanya didampingi Kabid Humas Polda Metro Papua, Kombespol AM Kamal.
Jenderal polisi bintang dua itu mengaku telah mengatur rencana pada Senin (18/5/2020/ pagi akan ke Pospol 99 di Paniai guna mengecek sepertu apa kejadian tersebut.
"Karena informasinya kan, ada empat anggota yang melakukan pengamanan di situ. Tiga orang ikuti rapat dan tinggal orang yang di pos. Apakah seorang ini yang menjadi korban ini, dia ada masalah dengan warga sekitar kita akan lihat perkembangannya seperti apa," katanya.
Terkait kasus ini, mantan Kapolda Papua Barat dan Sumut itu mengatakan jajaran Polres Nabire dan Paniai telah merespon cepat untuk menangani kasus tersebut.
"Tim dari Polres Nabire dan juga Paniai sudah melakukan upaya cepat, sinergi, dengan para pihak yang ada di wilayah Meepago. Kita mengimbau kepada tokoh-tokoh masyarakat, adat dan agama serta pemuda untuk membantu dan sampaikan kepada mereka agar kembalikan senjata yang diambil," katanya.
"Jika tidak (dikembalikan), maka itu adalah upaya kami untuk mengambil tindakan tegas kepada para kelompok yang ambil," sambungnya.
Sementara, polisi yang menjadi korban penyerangan atau aniaya dari kelompok yang belum diketahui itu telah mendapatkan perawatan medis.
"Untuk korban, anggota kita sudah dievakuasi ke Nabire sejak kemarin dan sudah mendapatkan perawatan intensif. Laporan Kapolres Nabire, keadaannya sudah cukup stabil dan butuh tambahan darah sebanyak empat liter dan sudah dipenuhi, semoga cepat pulih," katanya. (*)