Find Us On Social Media :

Dianggap Sebagai Makhluk Menjijikkan dan Berbahaya, Nyatanya Parasit Ini Dipercaya Bisa Tangkal Virus Corona, Harga Jualnya Per Kilo Mencapai Rp 2 Miliar

Yartsa Gunbu

Memanen parasit ini adalah proses yang sangat sulit.

Tidak hanya tangkai yang sulit dikenali atau hanya tumbuh di dataran tinggi Tibet, tetapi tanah di daerah parasit ini umumnya keras, menggali Yartsa Gunbu tanpa merusak tangkainya sangat "menantang".

Seperti yang dapat Anda bayangkan, sumber-sumber pendapatan sangat langka di dataran tinggi Tibet, sehingga Yartsa Gunbu adalah cara yang baik bagi masyarakat setempat untuk menambah penghasilan tahunan mereka.

Baca Juga: Pintu Kebebasan Sudah di Depan Mata, Anies Baswedan Siap Hentikan PSBB Pada 4 Juni 2020, Fase New Normal Jadi Tantangan Baru

Di Buthan, misalnya, perdagangan jamur merupakan bagian penting dari produk domestik bruto, dan di banyak desa Tibet, memanen jamur adalah salah satu dari sedikit cara bagi keluarga untuk menyambung hidup.

Walaupun mereka biasanya menjual Yartsa Gunbu hanya dengan beberapa ratus dolar per pon, pendapatannya merupakan bagian besar dari anggaran tahunan.

Setelah melewati rantai perantara, parasit Yartsa Gunbu mencapai Hong Kong dan kota-kota besar yang ramai di China daratan, di mana harganya naik menjadi gila-gilaan.

Baca Juga: Pantas Tiongkok Ngotot Klaim Sana-sini Sampai Buat Dirinya Rela Dimusuhi, Ternyata Laut China Selatan Simpan Harta Karun Luar Biasa yang Terpendam di Dalamnya, Wajar Amerika Serikat Sampai Ikut Campur

Parasit telah lama populer di kalangan orang China yang sangat kaya, terutama karena dugaan sifat obatnya (menurut pengobatan China), tetapi sebelum awal tahun 90-an hanya sedikit orang yang mampu membeli parasit ini.

Segala sesuatunya berubah begitu ekonomi China yang tumbuh pesat dan menciptakan generasi elite baru.