Find Us On Social Media :

Anti Mainstream, Pakistan Perangi Wabah Covid-19 Pakai Teknologi Anti-Teroris untuk Lacak Pasien Corona, Berikut Hasilnya!

Beda Dengan Negara Lain, Pakistan Gunakan Teknologi Anti-Terorisme Untuk Lacak Pasien Covid-19, Ini Hasilnya!

Gridhot.ID - Seluruh negara kini bisa dikatakan sedang berjuang melawan wabah virus corona.

Bahkan berbagai cara dilakukan oleh banyak pihak termasuk berlomba temukan vaksin untuk virus tersebut.

Dalam hal ini banyak negara telah merubah protokol dan membuat peraturan baru bagi masyarakat.

Baca Juga: Kekesalannya Memuncak, Via Vallen Bongkar Perlakuan Tetangganya: Akhirnya Saya Jadi Tau Mana yang Benar-benar Baik dan Tetap Support dan Mana yang Tidak

Protokol kesehatan jadi sangat penting untuk mencegah terjadinya lonjakan pasien terpapar virus corona untuk saat ini.

Namun negara satu ini menggunakan sistem yang berbeda dengan negara-negara lain dalam menghadapi wabah.

Bukan menggunakan protokol kesehatan yang lazim digunakan negara lain, Pakistan justru gunakan sistem anti-terorisme untuk tangani virus corona.

Baca Juga: Warga Surabaya Harus Prihatin, Bisa Jadi Wuhan Kedua Jika Tidak Disiplin, Ketua Gugas Covid-19 Jawa Timur: Terus Terang Saya Menangis

Layanan intelijen Pakistan menggunakan teknologi penerapan rahasia yang biasanya digunakan untuk melacak militan digunakan untuk melacak pasien virus corona dan orang-orang yang telah melakukan kontak.

Dalam sebuah program yang dipublikasikan oleh Perdana Menteri Imran Khan, pemerintah Pakistan telah mengubah Layanan Inter Badan Intelijen (ISI) untuk membantu pemerintah melacak virus yang sampai saat ini masih menginfeksi warga Pakistan.

Detil dari proyek itu belum dirilis namun dua pejabat telah mengatakan pada media Perancis AFP bahwa layanan intelijen menggunakan sistem geo-fencing dan pemantauan via telepon yang biasanya digunakan untuk memburu target bernilai tinggi termasuk militan lokal dan asing.

Kurangnya kesadaran, stigma dan ketakutan memberi kontribusi lebih pada banyak orang di Pakistan dengan gejala virus untuk tidak memeriksakan diri atau bahkan pergi ke rumah sakit.

Sementara itu, banyak juga warga Pakistan yang telah melakukan kontak fisik dengan pasien virus corona mencemooh aturan isolasi mandiri.

Baca Juga: 7 Tahun Lalu Diantar Dul Jaelani Sebelum Kecelakaan Maut Tol Jagorawi, Begini Kabar Terbaru dari Arin, Mantan Pacar Putra Bungsu Ahmad Dhani Beranjak Dewasa dan Berhasil Kuliah di UGM Yogyakarta

Seorang pejabat keamanan senior yang tidak ingin disebut namanya melapor pada AFP bahwa badan intelijen itu diam-diam secara efektif digunakan untuk melacak virus corona.

"Pemerintah telah berhasil melakukan pelacakan bahkan pada mereka yang positif terjangkit virus corona dan bersembunyi," ungkap pejabat anonim itu.

Sementara itu, geo-fencing, adalah sebuah sistem pelacakan yang mawas dan memberi tahu pihak berwenang ketika seseorang meninggalkan area geografis tertentu, dan telah membantu para pejabat memantau selama aturan lockdown diberlakukan.

Baca Juga: Berjaga-jaga Jika Dirinya Tiada, Ruben Onsu Titipkan Amanah Ini Kepada Betrand Peto, Suami Sarwendah: Onyo Punya Tanggung Jawab Buat Thalia dan Thania

Pihak otoritas juga 'mendengar' perbincangan dari para panggilan telepon pasien terinfeksi Covid-19 untuk memantau siapa saja yang berinteraksi fisik dengan mereka yang memiliki gejala virus corona.

"Sistem pengusutan dan pelacakan pada dasarnya membantu kami melacak panggilan telepon dari para pasien virus corona dan dengan siapa mereka berinteraksi fisik sebelum mereka terinfeksi atau setelah mereka terinfeksi dan kabur," ungkap seorang pejabat intelijen.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakistan Gunakan Teknologi Anti-Terorisme untuk Lacak Pasien Covid-19"