Find Us On Social Media :

Status Darurat Covid-19 Dicabut Sang Perdana Menteri, Jepang Mulai Babak Baru Hadapi Corona dengan 'New Normal', Berikut Praktik dan Protokolnya

Wabah Covid-19 Belum Kunjung Usai, Klub Malam di Jepang Kekeh untuk Kembali Beroperasi, 'Kita Tidak Sabar Lagi'

Gridhot.ID - Selasa (26/5/2020), Perdana Menteri Shinzo Abe mencabut keadaan darurat di ibu kota dan empat prefektur pada Senin (25/5/2020), melansir Reuters.

Dengan hal tersebut, mereka mengklaim kemenangan melawan virus corona karena telah menjaga total infeksi relatif rendah, sekitar 16.600 kasus.

Sehari setelah Jepang mengakhiri keadaan daruratnya, warga Tokyo turun ke jalan dengan rasa campur aduk antara merasa aman dan gelisah saat mereka bersiap untuk new normal.

Baca Juga: Motornya Raib Digasak Maling, Robby Purba Miliki Barang Pelaku: Pencuri Motornya Ternyata Masih Bocah

Tanggapan warga Jepang terhadap dimulainya new normal beragam.

Salah satu pekerja kantor Daisuke Tominaga di Shibuya Tokyo mengatakan, dirinya ingin keluar minum dan menghadiri konser.

Selain itu, Naoto Furuki (45) menceritakan kondisi saat keluar rumah pada masa new normal. Pagi hari terasa lebih ramai dari biasanya dan sedikit mengganggu.

Baca Juga: Urungkan Niat untuk Menilang, Polisi Ini Mendadak Kaget Lihat Isi Mobil si Pelanggar Lalu Lintas, Keputusan sang Petugas Dibanjiri Pujian dari Netizen

"Aku masih agak khawatir. Mungkin ada gelombang kedua epidemi sehingga kita masih harus waspada," katanya.

Tetap menjaga jarak sosial

Tidak seperti penguncian ketat negara-negara lain, Jepang tidak memaksa bisnis ditutup. Bahkan beberapa bisnis sudah mulai buka sebelum keadaan darurat dicabut.

Keadaan darurat di Jepang berlangsung selama sekitar tujuh minggu. Setelah dicabut, orang-orang keluar dengan masker dan menjaga jarak sosial.

Namun, banyak perusahaan yang membiarkan staf mereka tetap bekerja dari rumah.

Baca Juga: Mulai Berlangsung Bulan Juni, Protokol 'New Normal' Dapat Kajian dari Beberapa Pakar Epidemologi: Tak Bisa Langsung Diterapkan se Indonesia!

"Kami tidak akan kembali ke gaya kerja kami sebelumnya," kata Pejabat Eksekutif Hitachi, Hidenobu Nakahata.

Lanjutnya, mereka akan mempercepat praktik kerja baru dan menjadikan work from home (WFH) menjadi standar baru.

Sementara itu, operator kereta api Odakyu Electric Railway mengatakan akan merilis data untuk membantu penumpang menghindari kereta yang penuh sesak.

Baca Juga: 31 Tahun Putrinya Setia Dampingi Hotman Paris, Begini Kehidupan Ibu Kandung Agustianne Marbun yang Tak Tersorot Media, Berbanding Terbalik dengan Sang Menantu yang Kaya Raya

Selain itu, banyak sekolah yang mulai dibuka di bawah tindakan pencegahan.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike memperingatkan agar tidak berpuas diri dan mengatakan bahwa setiap orang harus terbiasa dengan new normal teleworking hingga vaksin berhasil dikembangkan.

Pada Senin (25/5/2020) malam, Jembatan Pelangi yang membentang di utara Teluk Tokyo diterangi dengan tujuh warna untuk menandai akhir dari keadaan darurat.

"Mari kita bekerja sama sehingga cahaya Jembatan Pelangi tidak akan memerah," kata Koike.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jepang Sudah Mulai New Normal, seperti Apa Praktiknya?"