Find Us On Social Media :

BREAKING NEWS: KKB Papua Makin Brutal, Berani Hujani Timah Panas dan Mutilasi Tubuh Petani, Seorang Pastor Jadi Saksi

Makin Brutal, KKB Papua Serang Warga Sipil, Hujani Timah Panas dan Mutilasi Tubuh Korban

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Papua lagi-lagi membuat ulah hingga menelan korban jiwa.

Kali ini, tindakan mereka semakin brutal.

Dilansir Gridhot dari akun Instagram @papua_talk, KKB Papua diketahui menembak dan memutilasi penduduk pribumi Papua di Intan Jaya, Papua.

Baca Juga: Sempat Kabur Lompat Tembok, 2 Anggota KKB Papua Berhasil Diciduk Polisi Usai Jalani Isolasi di Shelter Wisma Altet, Kini Akui Terlibat Aksi Penyerangan PT Freeport Indonesia

Di tengah pandemi global virus corona yang melanda Indonesia, tak terkecuali tanah Papua, KKB justru menebar teror.

Padahal sebelumnya, dua tenaga medis, pada Jumat (22/5/2020) dilaporkan ditembak KKB (kelompok kriminal bersenjata) di Wandai, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

"Ketika masyarakat Papua dihadapkan oleh musibah virus Covid-19. KKSB atau OPM dengan kejinya membunuh petugas kemanusian yang berasal dari Papua atas nama Ale Melik Bogau, Kepala Puskesmas Kampung Wandai dan Heniko Somau, pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya dianiaya KKSB saat membawa obat-obatan untuk warga.," tulis akun Instagram @papua_talk.

Baca Juga: Sudah Terlanjur Pamer Senjata Rampasan, KKB Dipermalukan Polda Papua Lewat Pernyataan Ini, Egianus Kogoya: Karena Bapak-bapak Mengirimkan Pasukan yang dalam Jumlah Besar ke Ndugama...

Seminggu berselang, pada Jumat (29/5/2020) kemarin, KKB Papua dengan keji membunuh seorang warga sipil di Kampung Megataga, Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya.

Mereka menembak dan memutilasi tubuh korban.

Korban bernama Yunus Sani (40), seorang petani kebun yang merupakan warga asli Papua.

"Selang 1 minggu kemudian kini KKSB OPM menebar teror Kembali dengan menembak dan memutilasi petani kebun yang merupakan warga asli Papua, korban bernama Yunus Sani (40 tahun) pada Jumat tanggal 29 Mei 2020, di Kampung Megataga, Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya," tambah akun tersebut.

Adapun keterangan tersebut didapatkan dari seorang Pastur Gereja Mbegulo, Bapak Niko Wakey.

Baca Juga: Tumbalkan Kuala Kencana Hingga Tembagapura Sebagai Arena Pertempuran, KKB Papua Kembali Tabuh Genderang Perang, Sudah Lakukan Ritual Ini Sebagai Pertanda Rivalitas dengan TNI-Polri

Adapun pada saat kejadian, Bapak Niko Wakey tengah mengantar anaknya dari Enarotali.

Akan tetapi, ketika dalam perjalanan kembali ke Kampung Mbegulo, di tengah perjalanan di Kampung Megataga, Distrik Wandai terdengar bunyi tembakan kurang lebih sebanyak 8 kali.

"Keterangan tersebut didapatkan dari Bapak Niko Wakey seorang Pastur Gereja Mbegulo.

Baca Juga: Geruduk Distrik Wandai, KKB Papua Ingin Memperluas Wilayah ke Intan Jaya, 50 Anggota dengan Sejata Perang Serang Tenaga Medis Satgas Covid-19

Dimana Kejadian Bermula Ketika Bapak Niko Wakey sedang mengantar anaknya dari Enarotali, saat kembali ke Kampung Mbegulo ditengah perjalanan di Kampung Megataga, Distrik Wandai terdengar bunyi tembakan kurang lebih sebanyak 8 kali," terang akun Instagram @papua_talk.

Setelah bunyi tembakan mereda, Bapak Niko Wakey pun melihat KKB Papua turun dari Kampung Megataga.

 

KKB pun menghampiri pastur itu dan mengatakan hal yang membuatnya terkejut.

"Saat menghampiri saya (bapak Niko Wakey) KKSB atau OPM tersebut menyampaikan bahwa telah membunuh korban Yunus Sani," kata Niko Wakey seperti dikutip Gridhot dari akun Instagram @papua_talk.

Tak lama setelah KKB Papua meninggalkannya, pastur itu pun menghampiri korban.

Baca Juga: 2 Tenaga Medis Korban Penembakan KKB Papua Hendak Antarkan Obat Pasien Corona, Kapendam Cenderawasih Ungkap Kronologi Penemuan Tubuh Keduanya yang Tersungkur Diterjang Timah Panas, Terjalnya Medan Sulitkan Polisi Lakukan Evakuasi

Kondisi korban pada saat itu telah dibungkus dengan karung oleh KKB.

"Selanjutnya setelah KKSB atau OPM pergi, Bapak Niko Wakey menghampiri korban Yunus Sani (40 tahun) yang telah di bungkus dengan karung oleh KKSB atau OPM," terang akun tersebut.

Mendengar informasi tersebut, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto, mengatakan bahwa KKB seakan menebar virus menyabut nyawa para warga asli Papua yang berada di bumi Papua.

Baca Juga: Anton Tabuni, Pimpinan KKB Papua Pelaku Penyerangan Pospol Paniai Ternyata Bukan Orang Sembarangan, 20 Tahun Lalu Ayahnya Sempat Viral, Ini Sosoknya

"Ini sangat biadab, tidak benar. Apapun alasan mereka, tidak dibenarkan tindakan penembakan dan mutilasi warga sipil di Papua," kata Kapendam dikutip Gridhot dari laman Instagram @papua_talk.

Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum terdapat konfirmasi dari pihak berwajib terkait insiden tersebut. (*)