Find Us On Social Media :

Serang Kapolsek Daha Selatan, Simpatisan ISIS Bacok Brigadir Polisi Pakai Pedang Hingga Meregang Nyawa, Tinggalkan Secarik Kertas di Lokasi Kejadian, Ini Isinya?

Mobil patroli Polsek Daha Selatan dibakar pelaku sebelum masuk menyerang Bripka Leonarda Latupapua, Senin (1/5/2020).

GridHot.ID - Peristiwa penyerangan terjadi di Mapolsek Daha Selatan, Senin (1/6/2020), sekira pukul 02.15 Wita.

Akibat penyerangan tersebut, Brigadir Leonardo Latupapua dinyatakan gugur.

Gugurnya Brigadir Leonardo Latupapua bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2020. 

Baca Juga: Sempat Kabur Lompat Tembok, 2 Anggota KKB Papua Berhasil Diciduk Polisi Usai Jalani Isolasi di Shelter Wisma Altet, Kini Akui Terlibat Aksi Penyerangan PT Freeport Indonesia

Kronologi

Insiden berdarah di Mapolsek Daha Selatan didahului kejar-kejaran pelaku dengan anggota Polsek yang saat itu sedang berjaga.

Berdasarkan laporan Polres HSS, saat itu anggota Polsek Bripda M Azmi yang berada di ruang unit Reskrim mendengar keributan di ruang SPKT.

Dia kemudian mendatangi ruang SPKT tersebut dan menyaksikan Brigadir Leonardo dalam kondisi tersungkur dengan luka bacok.

Bripda Azmi kemudian mendatangi Kanit Intel Brigadir Sahat untuk meminta bantuan.

Baca Juga: Anton Tabuni, Pimpinan KKB Papua Pelaku Penyerangan Pospol Paniai Ternyata Bukan Orang Sembarangan, 20 Tahun Lalu Ayahnya Sempat Viral, Ini Sosoknya

Namun sesampainya di ruang SPKT, pelaku malah mengejar anggota Polsek tersebut dengan menenteng samurai.

Anggota yang dikejar itupun menyelamatkan diri ke ruang Unit Reskrim Polsek Dasel.

Beruntung bisa mengunci pintunya, anggota itu kemudian meminta bantuan Polres HSS melalui telepon genggam.

Saat anggota Polsek HSS datang, dalam laporan itu, pelaku tak mau menyerah dan sembunyi di ruang unit Reskrim.

Baca Juga: Serangan Balik untuk KKB Papua, Polri Sudah Siapkan Skenario Agar Pelaku Penyerangan Paspol Paniai Menyerah, Bakal Rebut Kembali Senpi yang Dirampas Kelompok Bersenjata

Akhirnya pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan cara ditembak.

Pelaku kemudian dibawa ke rumah sakit.

Sementara itu, korban anggota Polsek yang ditemukan terkapar di ruang SPKT dengan luka bacok, meninggal dunia di tempat kejadian.

Informasi yang diperoleh saat ini, Kapolda dan Wabup HSS sedang berada di TKP melakukan pemantauan pasca insiden yang menewaskan anggota Polsek Daha Selatan tersebut.

Baca Juga: Kantongi Identitas Pelaku Penyerangan Pospol, Kapolda Papua Miliki Strategi Sendiri, Paulus Waterpauw Libatkan Tokoh-tokoh Penting

Sebelum penyerangan itu, pelaku terlebih dahulu membakar mobil partoli milik Polsek Daha Selatan yang parkir di halaman Mapolsek.

Sementara, Kapolres HSS AKBP Dedy Eka Jaya, yang dihubungi melalui telepon genggam ,beberapa kali tak menjawab.

Demikian pula Kasatreskrim AKP R Prawira Bala Dewa dan Wakapolres HSS Kompol Arief Himawan, tak menjawab.

Secarik Kertas

Sementara, sejumlah barang bukti juga sudah ditemukan, berupa samurai, tas pinggang, serta secarik kertas.

Baca Juga: Haus Jadi Pemimpin Tertinggi, KKB Papua Mulai Terpecah Belah, Penyerangan Terhadap Freeport Ternyata Hanya Kedok untuk Melengserkan Panglima TPNPB Goliat Tabuni

Di kertas yang ditandatangani orang mengaku Ana Abdurrahman itu, mengatakan simpatisan ISIS yang sedang memerangi thoghut dan mengaku sedang berjihad.

Berambut Gondrong

Warga setempat, Ramli mengaku lihat pelaku penyerangan kantor polisi itu.

"Orangnya masih muda, rambut agak gondrong bergelombang, dan memegang samurai. Ada dari BPK berniat menolong, tapi dicegah karena pelaku bersenjatakan samurai," katanya.

Baca Juga: Petentang-petenteng Tantang Duel Aparat Kepolisian, Pria Ini Gebrak Meja Sampai Hempaskan Laptop, Endingnya Malah Tragis Seperti Ini

Masih Bujang

Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), Kombes M Rifa’I mengatakan dalam pemeriksaan di lokasi kejadian, petugas temukan sejumlah barang bukti.

Di antaranya berupa sepeda motor yang dipakai pelaku, sebuah jerigen bensin, sebilah pedangi, dokumen-dokumen beridentitas ISIS, syal dan ID Card ISIS, serta selembar surat wasiat bertulis tangan dan Al-Qur'an kecil yang disimpan dalam tas pinggang pelaku.

"Untuk motif, masih kami dalami ," papar Rifa'I via pesan pendek, Senin (1/6/2020) sore.

Rifai mengatakan, untuk identitas pelaku adalah AR berusia sekitar 20 tahun, masih bujangan, warga sekitar Daha, serta tinggal satu kampung dengan korban namun tak saling kenal.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Brigadir Leonardo Gugur Dibacok Simpatisan ISIS saat Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020"

(*)