Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Gaungkan Kata Penghianat, Pengamat Intelijen Sebut Pelaku Serang Novel Baswedan Karena Terpanggil Jiwa Korsa, Singgung Soal Gangguan dalam Institusi Polri

None - Selasa, 31 Desember 2019 | 19:42
Kolase foto Novel Baswedan dan pelaku penyiraman
Kompas.com

Kolase foto Novel Baswedan dan pelaku penyiraman

GridHot.ID -Pengamat Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta berpendapat dua pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, RM dan RB melakukan aksi penyiraman air keras karena terpanggil jiwa korsa.

Keduanya yang anggota Polri aktif, merasa Novel telah mengkhianati Polri, institusi yang telah membesarkannya.

Apalagi, kata Stanislaus, pelaku sempat melontarkan pernyataan bahwa Novel adalah pengkhianat.

Baca Juga: Sudah Ambil Ancang-ancang dari Lama, Putra-Putri Pembesar Indonesia Ini Siap Maju Pilkada 2020, Namun Sayang, Partai Politik Tak Jua Memberikan Tanda-tanda Dukungan

"Menurut saya yang nilainya paling kuat dijadikan bukti dan diproses adalah ucapan dari pelaku. Karena motif yang memiliki adalah pelaku," kata Stanislaus kepada wartawan, Senin (30/12/2019).

Dia menambahkan, hubungan antara pernyataan pelaku tentang pengkhianatan Novel dengan aksi penyiraman air keras masih masuk akal.

"Jadi ketika dia seorang polisi, pelaku kan seorang polisi aktif, dia merasa institusnya terganggu atau merasa ada pengkhianatan dalam institusinya, jiwa korsanya memanggil dia melakukan itu, bisa saja," kata Stanislaus.

Baca Juga: Rok Kebaya Nyangkut di Gir Motor, Wanita Ini Terjatuh dari Kendaraannya, Nyawanya Tak Terselamatkan Meski Sudah Dibawa ke Rumah Sakit

Namun, kata Stanislaus, pernyataan RM dan RB harus tetap harus diuji penyidik.

"Dibuktikan apakah benar motifnya itu," katanya.

Stanislaus menyebut apabila ada pihak yang memiliki bukti akurat di luar itu, sebaiknya diserahkan kepada penyidik.

Source :Tribunnews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x