Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Sebuah insiden penyerangan terjadi di Kantor Mapolsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan,Kalimantan Selatan pada Senin (1/6/2020) sekitar pukul 02.15 WITA.
Adapun akibat dari insiden tersebut, seorang polisi dengan pangkat Brigadir tewas.
Ia menjadi sasaran pertama pelaku tewas lantaran luka bacokan menggunakan katana.
Sebelum penyerangan tersebut, pelaku diketahui terlebih dahulu membakar mobil partoli milik Polsek Daha Selatan yang parkir di halaman Mapolsek.
Melansir Kompas TV, sebuah mobil patroli polisi habis dibakar oleh pelaku.
Menurut kesaksian warga, 1 orang pelaku terlihat menyerang dengan berlari mengejar anggota polsek pada Minggu malam (31/5/2020) dengan membawa senjata jenis katana.
Tidak hanya tim INAFIS Polda Kalsel, sejumlah perwira tinggi polisi dari Polda Kalimantan Selatan juga datang melihat tempat kejadian perkara.
Dalam kejadian penyerangan Polsek ini, 1 anggota polisi berpangkat Brigadir meninggal dunia karena luka senjata tajam.
Dari keterangan polisi, 1 pelaku diduga kuat terafiliasi dengan jaringan teroris ISIS karena temuan sejumlah barang bukti dari tangan pelaku.
Penyerangan oleh orang tidak di kenal di Polsek Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dibenarkan Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Muhammad Rifai.
Ia juga mengatakan bahwa anggota Polsek sempat melakukan perlawan terhadap pelaku yang membawa senjata tajam.
Sementara motif yang menyebabkan satu Anggota Polsek Daha meninggal dunia masih dalam pengembangan pihak Polda Kalsel dan Densus 88.
Dilansir dari Antara, Polda Kalimantan Selatan tengah mendalami dugaan keterlibatan dari pelaku penyerangan Polsek Daha Selatan, Polres Hulu Sungai Selatan yang terjadi Senin (1/6/2020) dini hari, terkait Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Memang benar ada dokumen ISIS. Sekarang masih kita dalami sejauh mana keterlibatan pelaku dengan kelompok itu," tutur Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa'i di Banjarmasin, Senin.
Adapun dokumen-dokumen beridentitas ISIS yang ditemukan dijelaskan Rifa'i seperti syal dan id card ISIS serta selembar surat wasiat bertulis tangan dan Al Quran kecil yang disimpan dalam tas pinggang pelaku.
Meski begitu, Rifa'i belum berani memastikan jika motif pelaku dipicu aksi jihad seperti yang kerap melandasi kelompok militan ekstremis untuk melakukan penyerangan.
Insiden penyerangan Polsek hingga menewaskan seorang anggota bernama Brigadir Leonardo Latupapua itu pun langsung ditindaklanjuti Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Nico Afinta dengan mendatangi lokasi kejadian.
Kapolda Nico juga mengunjungi rumah duka sebagai wujud belasungkawa atas gugurnya sang abdi negara dalam tugas.
Seperti diberitakan ANTARA, penyerangan Polsek Daha Selatan terjadi Senin (1/6/2020) dini hari sekitar pukul 02.15 WITA.
Orang tak dikenal menyerang menggunakan senjata tajam jenis samurai hingga Brigadir Leonardo Latupapua yang sedang piket jaga mengalami luka bacok dan akhirnya meninggal.
Ketika menyerang masuk ke Mako Polsek Daha Selatan, pelaku terlebih dahulu membakar mobil patroli polisi yang terparkir di depan Mapolsek.
Lantaran tak mau menyerah dan terus menyerang anggota, pelaku akhirnya ditembak dan tewas kemudian dievakuasi ke RSUD Hasan Basry Kandangan.
Saat dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan sejumlah barang bukti yaitu satu unit sepeda motor yang dipakai pelaku, sebuah jerigen bahan bakar jenis premium dan sebilah samurai serta dokumen ISIS.(*)