Nyaris Dibekuk 5 Kali Saat Salat Duha, Nurhadi Akhirnya Ditangkap, Novel Baswedan Disebut Sosok Ini Sebagai Dalang Dibalik Tertangkapnya Sang Buron

Rabu, 03 Juni 2020 | 08:25
Kolase Kompas.com dan Tribunnews

Novel Baswedan dan Nurhadi

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Lama buron, Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menangkap mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi pada Senin (1/6/2020).

Tak sendiri, Nurhadi ditangkap bersama menantunya, Rezky Herbiyono yang juga turut andil dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait penanganan perkara di Mahkamah Agung.

Namun rupanya, Nuhardi, sang tersangka suap-gratifikasi Rp 46 Miliar yang buron, sempat terlacak lima kali saat melakukan shalat duha.

Baca Juga: Terlacak di 5 Masjid Saat Salat Duha, Buronan KPK Ini Tak Kunjung Tertangkap Juga, MAKI: Sebenarnya Sudah Tahu, Tapi Tak Berani Menangkap Nurhadi

Namun ia selalu berhasil meloloskan diri saat hendak ditangkap.

Melansir Kompas.com, menurut rencana, informasi lengkap terkait penangkapan Nurhadi akan disampaikan KPK dalam konferensi pers pada Selasa (2/6/2020).

Nurhadi dan Rezky sebelumnya berstatus buron sejak 13 Februari 2020, setelah beberapa kali mangkir saat dipanggil KPK sebagai tersangka.

Baca Juga: KPK Ngaku Kualahan Buru Nurhadi, MAKI Buat Sayembara Berhadiah iPhone 11 untuk Penangkap Eks Sekretaris MA, Seorang Dukun Banten Turut Berpartisipasi

Selain Nurhadi dan Rezky, KPK juga menetapkan satu tersangka lagi dalam kasus ini sebagai buron, yakni Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal, Hiendra Soenjoto.

Berdasarkan catatan Kompas.com, KPK telah menggeledah sejumlah tempat di Jakarta, Bogor, dan Jawa Timur dalam memburu ketiga buron tersebut.

KPK menetapkan Nurhadi, Rezky Herbiyono, dan Hiendra Soenjoto sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait penanganan perkara di Mahkamah Agung.

Dalam kasus itu, Nurhadi melalui Rezky diduga telah menerima suap dan gratifikasi dengan nilai mencapai Rp 46 miliar.

Baca Juga: Bantah Ikut Skandal Korupsi Alkes Meski Dirinya Dijatuhi Hukuman Penjara, Siti Fadilah Supari Blak-blakan ke Deddy Corbuzier: Saya Tidak Salah, Tapi Saya Kalah, Musuh Saya Besar

Dilansir dari Tribunnews.com, Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto menyebut penyidik Novel Baswedan memimpin penangkapan eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi.

Pernyataan tersebut dilontarkan BW, sapaan karibnya, lewat akun Twitter miliknya @sosmedbw.

"Bravo. BINGGO. Siapa nyana. NOVEL Baswedan Pimpin sendiri Operasi & berhasil BEKUK BURONAN KPK, Nurhadi mantan Sekjen MA di Simpruk yg sdh lebih dr 100 hr DPO," cuit BW, Selasa (2/6/2020).

Baca Juga: Lumpuhkan Gembong Teroris Dr Azahari Hingga Bongkar Kasus Novel Baswedan, Ini Sederet Sepak Terjang Kapolri Idham Azis, Tak Segan Minta Bantuan Polisi Australia Hingga KJRI Singapura

Nurhadi diketahui dicokok KPK di rumah kawasan Simprug, Jakarta Selatan, Senin (1/6/2020) pukul 21.30 WIB.

Ia ditangkap bersama menantunya Rezky Herbiyono.

BW mengatakan, di rumah tersebut Nurhadi tinggal bersama seluruh keluarganya.

Selain ada Nurhadi dan Rezky, terdapat pula Tin Zuraida, istri Nurhadi, yang selama ini kerap mangkir ketika dipanggil KPK sebagai saksi.

Baca Juga: Gaungkan Kata Penghianat, Pengamat Intelijen Sebut Pelaku Serang Novel Baswedan Karena Terpanggil Jiwa Korsa, Singgung Soal Gangguan dalam Institusi Polri

"Penyidik KPK,atas dasar INFO dr RAKYAT ditemani RT sukses geledah rumah DPO KPK di Simpruk yg gelap gulita itu, temukan 2 DPO jg 1org lain yg slalu mangkir jk dipanggil KPK," tulis BW.

Begitu dikonfirmasi apakah Novel Baswedan yang memimpin langsung penangkapan Nurhadi, Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango enggan berkomentar.

Nawawi menegaskan penangkapan hasil dari kerja sama semua pihak.

Baca Juga: Mau Investasi di Akhirat, Seorang Koruptor Bawa Mati Uang Setumpuk Rp 76 Juta di Dalam Petinya, Keluarga: Buat Bayar Dosa-dosanya ke Tuhan

"Yang jelas dilakukan tim satgas penyidik dengan bantuan teman-teman Polri," kata Nawawi kepada wartawan, Selasa (2/6/2020).

Nawawi mengaku memantau penangkapan itu. Pergerakan tim diketahui pimpinan KPK.

"Saya kebetulan semalam tetap di ruang kerja saya memonitor giatnya [penangkapan]," ujar Nawawi.

Baca Juga: Kapok Ditumbalkan Jadi Kurir Uang Korupsi, Taufik Hidayat: Siapapun Menterinya, Kalau Orang Setengah Gedung Tidak Diganti Tak Akan Selesai

Nawawi enggan mempermasalahkan siapa yang menangkap Nurhadi. Terpenting, Nurhadi ditangkap setelah buron sejak Februari 2020.

"Kami mencarinya dan menemukannya, ibarat lagu 'akhirnya ku menemukanmu'," kata Nawawi. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, Tribunnews.com