Find Us On Social Media :

Lone Wolf, Simpatisan ISIS yang Serang Mapolsek Daha Selatan Cuma Beraksi Selama 3 Menit, Humas Polri: Dia Mempelajari Itu dari Internet

Kapolri Idham Azis Naikkan Pangkat Polisi yang Lumpuhkan Pelaku Kasus Penyerangan Mapolsek Daha Selatan

"Dari rekaman CCTV kejadian hanya selama tiga menit, jadi tolong diluruskan berita yang beredar," kata Kapolres Hulu Sungai Selatan (HSS) AKBP Dedy Eka Jaya

Melansir laman Tribratanews.polri.go.id, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen. Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, S.I.K., M.Si., menjelaskan bahwa penyerangan tersebut memiliki pola “lone wolf”.

Lanjut Kadiv Humas, bahwa istilah lone wolf kerap kali digunakan aparat bagi terduga teroris yang melakukan aksinya secara mandiri atau sendirian.

Baca Juga: Oniara Wonda, Pentolan KKB Papua yang Punya Sepak Terjang Menakutkan, Pernah Tembaki Rombongan Jenderal Tito Karnavian Hingga Jatuhkan Banyak Korban

"Jadi masyarakat sudah mengetahui, ada Polsek di sana (Kalimantan Selatan) yang diserang oleh laki-laki. Dia adalah lone wolf," jelas Kadiv Humas Polri, Selasa (02/06/2020).

Jenderal bintang dua tersebut menjelaskan dari hasil penyelidikan dilakukan Polri, disimpulkan bahwa sementara didapati bahwa pelaku sebelum melakukan penyerangan memahami dan mempelajari sendiri via internet.

"Dia bisa mempelajari suatu pengetahuan itu dari internet. Sehingga dia rajin membaca sendiri, membayangkan sendiri, akhirnya dia memprediksi sendiri," jelas Kadiv Humas Polri.

Baca Juga: Sempat Kabur Lompat Tembok, 2 Anggota KKB Papua Berhasil Diciduk Polisi Usai Jalani Isolasi di Shelter Wisma Altet, Kini Akui Terlibat Aksi Penyerangan PT Freeport Indonesia

Sebelumnya, dalam penyerangan itu, satu anggota polisi, Brigadir Leo Nardo Latupapua meninggal dunia akibat terkena sabetan pedang.