Find Us On Social Media :

Ketangguhan Soeharto Hasil dari Pendidikan Keras Para Petingginya, Siapa Sangka, di Usia Muda Pernah Ditampar Pendiri Kopassus Gara-gara Kesalahan Ini

Soeharto dan Alex Kaliwarang

Alex Kawilarang sendiri setelah menyelesaikan sekolah menengahnya di Bandung masuk CORO (Corps Opleiding Reserve Officieren =Korps Pendidikan Perwira Cadangan)

Baca Juga: Makin Getol Kuasai Laut China Selatan, Tiongkok Sampai Ciptakan Alat Canggih yang Lampaui Kemampua Mata-mata, Bisa Tahu Semua Aktivitas Tetangga

Pada tahun 1941, Alex Kawilarang masuk Koninklijk Militair Academia=Akademi Militer Kerajaan (KMA), yang dipindahkan dari Breda (Belanda) ke Hindia setelah serbua Jerman atas Belanda (1940).

Karena dinililai sangat cakap, Alex Kawilarang ditunjuk menjadi instruktur pada akademi militer tersebut dan ikut bertempur melawan Jepang, bahkan ia pernah merasakan siksaan sebagai tawanan Jepang.

Pada awal revolusi Alex Kawilarang bersama sejumlah rekannya di CORO dan KMA ikut menyusun tentara keamanan rakyat di wilayah Jawa Barat.

Pada awal 1946 Alex Kawilarang diangkat sebagai Komandan Brigade II untuk wilayah yang mencakup Cianjur, Bogor dan Sukabumi dengan pangkat Letnan Kolonel.

Baca Juga: Udah Putus Urat Malu, Anggota DPR Wanita Ini Nekat Telanjang Bulat Saat Ikuti Rapat Online Lewat Zoom: Biar Nggak pada Ngantuk!

Dalam Agresi Belanda pertama (pertengahan 1947), Alex Kawilarang mendapat ultimatum dari Belanda untuk menyerah, akan tetapi Alex Kawilarang menjawab bahwa ia bersama rekannya lebih suka mati dari pada menyerah.

Kota Sukanegara yang menjadi markas Brigade II direbut Belanda, namun Alex Kawilarang telah membumihanguskannya terlebih dahulu.

Seiring dengan berlakunya Perjanjian Renville, Alex Kawilarang ikut pindah ke Yogyakarta.

Pada bulan Agustus 1948 Alex Kawilarang dikirim ke Sumatera untuk ikut mengadakan reorganisasi ketentaraan di sana.

Baca Juga: Makin Getol Kuasai Laut China Selatan, Tiongkok Sampai Ciptakan Alat Canggih yang Lampaui Kemampua Mata-mata, Bisa Tahu Semua Aktivitas Tetangga

Setelah penyerahan kedaulatan ia diangkat sebagai Panglima Teritorium Sumatera Utara dan berkedudukan sebagai Gubernur Militer (1950).

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Soeharto Muda Pernah Ditampar Pendiri Kopassus, Dianggap Melakukan Kesalahan Fatal

(*)