Find Us On Social Media :

Konflik Makin Panas, Amerika Serikat Berhasil Ciduk Mata-mata China yang Mau Balik Kampung ke Negaranya, Ternyata Laboratorium Ini yang Jadi Target Operasinya

Ilustrasi orang yang bekerja di laboratorium

Gridhot.ID - Konflik Amerika Serikat dengan China sepertinya makin panas tak terkendali.

Akhir-akhir ini bahkan terjadi lagi ketegangan di antara keduanya.

Seorang warga negara China baru saja diamankan oleh otoritas Amerika Serikat (AS) saat akan terbang pulang ke negaranya.

Baca Juga: Jadi Syarat Dukun Gaib Hingga Punya Tanda yang Sangat Aneh, Uang Rp 100 Kapal Layar Tahun 1992 Ternyata Simpan Berbagai Macam Mitos Tak Terduga, Laku Hingga Setengah Juta Lebih, Ini Keunikannya

Orang tersebut ditangkap saat berada di bandara Los Angeles pada Minggu (7/6/2020) kemarin.

Xin Wang, datang ke AS pada bulan Maret 2019 yang lalu dari China.

Dalam kedatangannya ke negeri Paman Sam, Wang mengaku sebagai peneliti yang bermaksud untuk melakukan penelitian.

Baca Juga: Prabowo Diprediksi Sulit Menang Jika Maju Pilpres 2024, Politisi Ini Beri Saran Supaya Gerindra Pakai Calon yang Lebih Muda: Masih Ada Sandiaga Uno

Sesuai laporan yang diumumkan oleh Kantor Pengacara AS di San Francisco dan FBI dalam pernyataan bersama, mengungkap kedok pria China tersebut.

Wang ternyata bukanlah peneliti melainkan salah satu anggota Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

Saat dimintai keterangan oleh pihak otoritas setempat, Wang pun akhirnya mengaku atas penyamarannya tersebut.

Baca Juga: Bikin Sensasi Video TikTok 'Enak Sama Suami Orang daripada Brondong', Si Pengunggah Beri Klarifikasi Usai Terima Hujatan di Medsos: Saya Ga Sebodoh itu, Netizen Lebay!

Sebelumnya, Wang berperan sebagai seorang ilmuwan yang melakukan penelitian ilmiah di University of California, San Francisco (UCSF).

Namun saat ditanyai oleh agen Bea Cukai dan Patroli Perbatasan (CBP) di bandara, pengakuan Wang berubah.

Ia mengakui bahwa sebenarnya adalah anggota Tentara China dan diperkerjakan di laboratorium universitas militer di Tiongkok.

Baca Juga: Nyawanya Dijaga Sampai Fasilitas Nomor Satu Selalu Diterima, Mantan Presiden Ini Nyatanya Tak Pernah Gengsi untuk Nyetir Jalan-jalan Sendiri, Sang Anak Ungkap Penampilan Ayahnya di Balik Kemudi

Melansir dari New York Post, menurut dokumen pengadilan, Wang berkata pada agen CBP bahwa dirinya telah diperintah langsung oleh atasannya di China.

Perintahnya adalah untuk mengamati tata letak laboratorium UCSF dan membawa pulang informasi tersebut.

Informasi tersebut akan digunakan China untuk ditiru mendirikan laboratorium yang sama seperti UCSF.

Baca Juga: Nyawanya Dijaga Sampai Fasilitas Nomor Satu Selalu Diterima, Mantan Presiden Ini Nyatanya Tak Pernah Gengsi untuk Nyetir Jalan-jalan Sendiri, Sang Anak Ungkap Penampilan Ayahnya di Balik Kemudi

"CBP menerima informasi bahwa Wang telah mempelajari UCSF yang dibagikan ke rekan-rekan PLA-nya, dan dia telah mengirim penelitian ke labnya di China melalui surel," kata pihak berwenang dalam pernyataannya.

Bahkan Wang sempat tertangkap otoritas setempat saat mengirimkan hasil penelitiannya ke labnya di China melalui surel belum lama ini.

Ia pun mengaku pada salah satu profesor di UCSF bahwa dirinya meniru beberapa pekerjaan profesor di lab China.

Baca Juga: Diundur Lagi! Gaji ke-13 PNS dan TNI-Polri Dikabarkan Cair di Tanggal Ini, Bersamaan dengan Dana Pensiunan, Berikut Estimasi Besaran yang Diterima

"Wang juga berkata kepada profesor pembimbingnya di UCSF, bahwa dia telah meniru beberapa pekerjaan profesor itu di lab China," imbuh mereka dikutip dari AFP Jumat (12/6/2020).

Padahal beberapa proyek laboratorium UCSF dibiayai oleh dana hibah dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.

Begitu sebut pejabat pusat.

Baca Juga: Bak Krusty Krab vs Chum Bucket di Dunia Nyata, Ruben Onsu Disebut Tempatkan Karyawan di Dapur I am Geprek Bensu untuk Curi Resep Rahasia, Konflik Ayam Geprek Makin Pedas

Otoritas setempat pun menyebutkan bahwa Wang telah menghapus semua pesan-pesan WeChat di ponselnya sebelum dirinya tiba di bandara dan ditangkap.

Wang pun akhirnya didakwa dengan pemalsuan visa dan akan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara serta denda 250.000 dollar AS (Rp 3,5 miliar) jika terbukti bersalah.

Penangkapannya terjadi saat hubungan antara Washington dan Beijing memburuk dalam beberapa bulan terakhir, karena pandemi virus corona dan persoalan kesepakatan dagang.

Baca Juga: Pecah Rekor Sampai 1000 Lebih Kasus Corona Per Hari, Jubir Pemerintah Bongkar Kelemahan Negara Indonesia: Per 1 Juta Penduduk!

Namun pada Jumat (12/6/2020), China membantah Xin Wang terlibat dalam spionase.

"(Amerika Serikat) mengatakan bahwa Wang Xin adalah seorang pegawai PLA, tetapi... Saya mengerti dia adalah seorang peneliti penyakit kardiovaskular, jadi saya tidak melihat bahwa ia membahayakan kepentingan atau keamanan nasional AS," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, pada konferensi pers.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Mata-mata China Ditangkap FBI Saat Akan Kembali ke Negaranya, Sudah Setahun Mengintai di AS Ternyata Misinya Berkaitan Dengan Laboratorium, Ini Penjelasannya!

(*)