Find Us On Social Media :

Sepele, Murkanya Adik Diktator Korea Utara Cuma Gara-gara Balon Udara, Kim Yo Jong: Sampah Harus Dibuang ke Tempat Sampah!

Kim Jong Un dan Kim Yo Jong.

Gridhot.ID- Setelah sekian lama adem ayem, konflik Korea Utara dan Korea Selatan kini kembali membara.

Hubungan kedua negara Korea ini kembali memanas.

Menyusul tindakan Korea Utara yang menghancurkan kantor penghubung bersama Utara-Selatan, Kementerian Pertahanan menegaskan, militer Korea Selatan dalam keadaan siaga penuh.

Bahkan, tentara Korea Utara mengancam para pembelot yang akan memasuki zona demiliterisasi, perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Baca Juga: Sempat Singgah di Boyolali, Nenek Positif Corona Asal Semarang, Baru Tahu Idap Covid-19 Saat ke Klaten Jenguk Cucunya

Ancaman ini dilayangkan karena para pembelot di Korea Selatan terus mengirim propaganda ke Korea Utara.

Dikutip dari BBC selama akhir pekan ini, adik Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Yo Jong mengaku telah memerintahkan tentara untuk mempersiapkan diri.

Menurutnya militer Korut kini siap mengubah garis depan menjadi benteng.

Baca Juga: Intel Amerika Serikat Bongkar Borok China, Sebut 35 Tentara Tiongkok Tewas Dihajar India di Perbatasan, Malu Diumbar Takut Dipermalukan Musuh

Pasukan juga akan meningkatkan kewaspadaan militer di perbatasan.

Ketegangan kedua negara ini meningkat karena banyaknya propaganda yang dilancarkan para pembelot.

Biasanya mantan warga Korut ini mengirim selebaran propaganda melalui balon-balon udara yang diterbangkan di langit.

Sejatinya aksi ini telah dilakukan para pembelot selama beberapa tahun.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Selasa (16/6/2020) menanggapi ancaman Korea Utara.

Pihaknya mengatakan akan bekerja sama dengan AS untuk memonitor pergerakan Korea Utara.

Korea Utara dan Korea Selatan dipisahkan zona demiliterisasi, yang memisahkan kedua negara sejak Perang Korea pada 1950an.

Baca Juga: Rekam Jejak Fedrik Adhar Terbongkar, Punya Profesi Ini Sebelum Jadi Jaksa Penuntut Kasus Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan, Banyak Harta Tapi Juga Terlilit Hutang

Pada Selasa ini, militer Korut mengatakan sedang mempelajari rencana untuk pindah ke zona demiliterisasi.

Staf umum mengatakan pihaknya dalam siaga tinggi dan secara cepat akan melanjutkan segala keputusan pemerintah.

Pernyataan ini datang setelah adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong mengancam akan menyerang Korsel dengan militer pada Sabtu lalu.

"Saya merasa ini saatnya untuk memutuskan hubungan dengan pemerintah Korea Selatan," kata Kim Yo-jong.

Baca Juga: Ledakkan Kantor Komunikasi di Perbatasan, Militer Korea Utara Kembali Picu Konflik Saudara Tuanya: Korea Selatan: Kami Aiap Untuk Keadaan Apapun

Orang kepercayaan Kim Jong Un ini mengatakan telah menginstruksikan agar militer bersiap.

"Sampah harus dibuang ke tempat sampah," tegas Kim Yo Jong.

Melihat kecaman yang dilayangkan Kim Yo Jong, Korea Selatan menanggapi ancaman ini dengan serius.

Intelijen telah dikirim di sepanjang wilayah demiliterisasi dan Presiden Moon meminta agar diselesaikan dengan tenang.

Dia mendesak agar Pyongyang tidak terus meningkatkan ketegangan.

Sejatinya balon propaganda ini telah dilarang oleh perjanjian antara Presiden Moon dengan Kim Jong Un pada 2018 silam.

Baca Juga: Peringatan Keras untuk Ruben Onsu, Suami Sarwendah Bisa Dipidanakan Jika Nekat Lakukan Hal Ini Tanpa Izin, Pihak Benny Sujono: Saya Kasihan!

Namun aksi propaganda yang terus dilakukan para pembelot Korut menyebabkan pemerintah Korea Utara geram.

Lalu faktor kedua ketegangan ini lantaran Pyongyang marah Seoul tidak menanggapi desakan AS untuk memberlakukan sanksi yang tegas.

Pekan lalu, Pyongyang memutus semua komunikasi dengan Selatan termasuk hotline antara para pemimpin kedua negara.

Oleh sebab itu, para pembelot menilai Korut marah dengan menyebarkan selebaran berisi propaganda ke langit Korea Utara.

Baca Juga: Lawan PLA Navy, Indonesia Siapkan Taktik Jitu Demi Amankan Natuna Utara dari Serobotan China, Peneliti Progam Keamanan Maritim Berikan Penjelasan

Selain itu para pembelot ini biasanya juga mengirim makanan, uang kertas USD 1, radio, hingga USB berisi drama dan berita Korea Selatan.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Ancaman Mengerikan Adik Kim Jong Un untuk Perbatasan Korea Selatan, Bermula dari Balon Udara