Find Us On Social Media :

Makin Tua Makin Menjadi, Mahathir Mohamad Masih Ingin Jadi Pemain di Politik Malaysia Meski Usianya Sudah Senja: Bagi Saya, Ini Adalah Tugas!

Mahathir Mohamad.

Gridhot.ID - Walau telah kehilangan kepemimpinannya, nyatanya Mahathir Mohamad menegaskan bahwa dia masih merasa berkewajiban untuk tetap menjadi pemain di kancah politik Malaysia.

Dilansir dari Reuters.com pada Sabtu (20/6/2020), Malaysia jatuh ke dalam kekacauan ketika Mahathir mundur sebagai perdana menteri pada 24 Februari 2020 kemarin.

Kini, Perdana Malaysia adalah mantan letnannya, Muhyiddin Yassin (73).

Baca Juga: Luapkan Kemarahanya Usai 20 Tentara Negaranya Tewas, Masyarakat India Bakar dan Arak Patung 'PM China', Malah Jadi Bahan Tertawaan Netizen karena Ini

"Aku ingin pensiun," kata Mahathir.

"Tetapi bahkan sekarang, mereka terus berkata, ‘Apakah Anda akan kembali? Apakah Anda akan membantu kami?".

Hal tersebut dikatakan Mahathir  dalam sebuah wawancara di kantornya di Kuala Lumpur, Malaysia.

Baca Juga: 4 Bulan Proses Perkuliahan Terkena Imbas Pandemi, Mendikbud Keluarkan Kebijakan Terkait Keringanan UKT Mahasiswa, Berikut Skema Persyaratannya

“Saya akan sangat egois jika saya mengatakan saya ingin menikmati hidup dan semua itu."

"Bagi saya, ini adalah tugas."

Selain soal politik, Mahathir mengaku tampak khawatir dengan risiko virus corona.

Tak sesekali dia mengatakan bahwa warga Malaysia harus menjaga jarak dan memakai masker.

Mahathir adalah perdana menteri pertama antara tahun 1981 hingga 2003.

Baca Juga: Selama Ini Banyak Dianggap Sebagai Mitos Belaka, Peneliti LIPI Bongkar Fakta Soal Keterkaitan Kisah Cinta Nyi Roro Kidul dengan Jejak Tsunami Purba, Keduanya Punya Waktu yang Singkron

Lalu dia keluar dari masa pensiun untuk bergandengan tangan dengan saingan lama Anwar Ibrahim untuk menggulingkan Organisasi Nasional Melayu Berselubung Korupsi yang dipimpin oleh Najib Razak.

Tetapi, ketika kembali menjabat sebagai Perdana Menteri pada tahun 2018, masa kekuasaannya hanya berlangsung kurang dari dua tahun.

Dia digantikan oleh mantan menteri dalam negerinya, Muhyiddin, yang mampu mendapatkan lebih banyak dukungan di partai Bersatu.

Baca Juga: Nampak Pasrah Tak Lancarakan Balasan Usai Diserang Korut, Korea Selatan Lebih Perhitungkan Sosok Ini Dibanding Kim Jong Un, Wanita Kuat yang Bisa Kalahkan Patriarki

Setelah naik jabatan, Muhyiddin mengatakan dia telah menulis surat kepada Mahathir untuk meminta pertemuan dan meminta maaf.

Mahathir tak banyak komentar. 

Tapi Mahathir mengatakan dia akan menunggu dan melihat bagaimana Muhyiddin berurusan dengan para pemimpin koalisi yang berkuasa yang menghadapi tuduhan korupsi.

Termasuk mantan perdana menteri Najib, sebelum memutuskan kemungkinan rekonsiliasi dengan sang perdana menteri

"Saya akan mengamati apa yang akan dilakukan pemerintah saat ini terhadap orang-orang yang sedang diadili."

Baca Juga: Dul Jaelani Dulu Sempat Ateis, Ahmad Dhani Justru Ngakak Saat Tahu Putranya Jalani Ruqyah di Rumah Maia Estianty, Suami Mulan Jameela: Itu Orang Nggak Tahu Diri

"Apakah mereka akan diberi hukuman yang tepat? Dan apakah hukumannya sepadan dengan kejahatan yang dilakukan," kata Mahathir.

"Semua hal ini harus kita lihat."

Perlu Anda tahu bahwa Najib sekarang menghadapi puluhan tuduhan korupsi atas dana negara 1MDB, dari mana penyelidik AS dan Malaysia mengatakan lebih dari 4,5 miliar US Dollar disalahgunakan.

Baca Juga: Waspada! WHO Peringatan Gelombang Baru Wabah Corona Bertumbuh dan Menyebar Cepat: Dunia Berada Dalam Fase Baru Pandemi Berbahaya

Tapi Najibmengaku tidak bersalah.

Selain itu, Mahathir mengatakan Amerika Serikat harus "berpikir dua kali" sebelum mengembalikan Malaysia uang yang diperoleh dari penyelidikan anti-kleptokrasi.

Karena pihak yang dituduh melakukan korupsi di 1MDB kembali berkuasa.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Sudah Berusia 94 Tahun, Tapi Mahathir Mohamad Masih Ingin Jadi Pemain di Politik Malaysia, 'Bagi Saya, Ini Adalah Tugas'"