Find Us On Social Media :

3 Tembakan Lumpuhkan Kakinya, Identitas Penyerang Wakapolres Karanganyar Dibongkar Densus 88, Ibu Pelaku Harus Cocokkan DNA

Ilustrasi densus 88

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Wakapolres Karanganyar, Kompol Busroni, beserta rombongan melakukan kegiatan susur Gunung Lawu dalam rangka HUT Bhayangkara ke-74 Minggu (21/6/2020).

Namun, rombongan tersebut tiba-tiba diserang oleh orang tak dikenal pada sekitar pukul 10.45 WIB.

Pelaku penyerangan tersebut mengejar perwira menengah dan Wakapolres Karanganyar dengan membawa sebilah sabut.

Baca Juga: Bikin Merinding Warga, Bola Api yang Melayang di Langit Depok Berhasil di Temukan Polisi, Dikira Banaspati Mencari Mangsa, Ternyata Hal Ini

Peristiwa tersebut mengakibatkan 3 orang mengalami luka, termasuk Wakapolres Karanganyar.

Melansir Tribun Jateng, penyelidikan identitas penyerang Wakapolres Karanganyar itu pun masih berlangsung.

Kapolres Karanganyar AKBP Leganek Mawardi mengatakan, sudah ada titik terang dalam upaya mengungkap motif di balik serangan tersebut.

Baca Juga: Kasus Novel Baswedan Kini Makin Dipertanyakan, Banyak yang Curiga Ada Rekayasa di Balik Cacat Matanya, Sang Penyidik KPK Langsung Jelaskan Kenapa Wajahnya Tak Rusak Kena Air Keras

Diketahui, pelaku tewas seusai dilumpuhkan dengan tiga kali tembakan di bagian kaki.

Saat ini pelaku sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk keperluan otopsi.

"Sudah ada titik terang, namun masih perlu pe-matchingan (penyesuaian) data. Artinya masih penyelidikan sebelum disampaikan lebih lanjut," kata Leganek Mawardi di Mapolres Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (22/6/2020).

"Saat ini tersangka sudah ada di RS Bhayangkara untuk dilaksanakan penyesuaian data. Kalau sudah pas benar itu nanti akan disampaikan," sambungnya.

Baca Juga: Jalani Sidang Perdana, Sekjen Sunda Empire Rangga Sasana Acungkan Jempol pada Hakim, Jaksa Penuntut: Baru Kali Ini

Leganek juga menyampaikan, olah tempat kejadian perkara juga sudah berlangsung.

Tim gabungan dari Polres Karanganyar dan Jatanras Polda Jawa Tengah terlibat dalam penyelidikan kasus ini.

Selain mengamankan senjata tajam milik pelaku penyerangan, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian berupa baju, pakaian, celana, alat mandi, alat makan dan juga ada beberapa tulisan di buku kecil.

Baca Juga: Celoteh Kutipan Gusdur Soal Polisi Jujur, 2 Pemuda Maluku Ini Dipolisikan, Fadli Zon: Kita Makin Jauh dari Demokrasi!

Dilansir Gridhot dari Surya.co.id, Tim Densus 88 Mabes Polri dibackup oleh Tim Inafis dan Satreskrim Polres Madiun mendatangi rumah di Perumahan Mojopurno, Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, pada Minggu (21/6/2020) sore.

Rumah tersebut merupakan rumah milik keluarga terduga pelaku penyerangan polisi di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Sebelumnya pada Minggu (21/6/2020) siang, terjadi penyerangan terhadap beberapa anggota kepolisian oleh terduga teroris bernama Karyono Widodo.

Tim Densus 88 mendatangi rumah di Perumahan Mojopurno untuk mengambil sample darah dari ibu terduga pelaku, untuk dicocokkan dengan Karyono Widodo.

Kedatangan Tim Densus 88 Mabes Polri untuk mengambil sample darah ibu terduga pelaku. Tim Inafis mengambil sample darah ibu terduga pelaku bernama Pratiwi (74), untuk dicocokkan dengan Karyono Widodo.

Baca Juga: Polisi Baru Pindah ke Densus 88, Data Pribadinya Sudah Diperjualbelikan Hacker di Dunia Maya, Begini Kata Polri

"Kami hanya backup saja, yang memiliki kewenangan dari Densus," kata Kapolres Madiun, AKBP Eddwi Kurniyanto, ketika dikonfirmasi membenarkan, Senin (22/6/2020) pagi.

Sementara itu, adik kandung Karyono Widodo, bernama Rohman, juga membenarkan rumahnya didatangi polisi dan mengambil sample darah ibunya.

Ia mengaku memiliki empat saudara kandung dan satu di antara kakaknya bernama Karyono Widodo.

Baca Juga: Buku Jihad dan Senjata Tajam Ditemukan, Densus 88 Ringkus Terduga Teroris Jaringan JAD di Cirebon dan Amankan Barang Bukti, Ini Kata Polisi

"Iya, ibu dimintai (sample darah) oleh tim inafis, untuk mencocokan DNA," kata Rohman.

Ia mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan kakaknya tersebut. Ia mengaku Terakhir bertemu dengan kakaknya itu sekitar akhir tahun 2019. (*)