Find Us On Social Media :

Perang Liciknya Lawan India Hanya Kedok Semata, China Nyatanya Sedang Terpuruk dan Butuh Konten untuk Sangarkan Negaranya, Pamer Kekuatan Militer Tapi Ogah Laporkan Korban

Seorang tentara China sedang melakukan latihan

Kedua pasukan bertempur satu sama lain selama berjam-jam. Sejumlah pasukan India terjatuh dari lereng gunung hingga akhirnya tewas.

Ketika pertempuran berakhir, setidaknya 20 tentara India menjadi korban, puluhan lainnya terluka dan beberapa ditawan. China juga mengalami kerugian, meskipun belum mengungkapkan angka.

Baca Juga: China Gigit Jari, Indonesia Tegas Ogah Negosiasi, Dasar Hukum Tiongkok Caplok Perairan Dekat Natuna Dituding Imajinasi

Mengutip The Guardian, konsensus rapuh yang disepakati selama hampir setengah abad juga ikut mati.

Sebelum pertempuran minggu lalu, tidak ada tentara dari kedua pihak yang tewas dalam pertempuran di perbatasan selama 45 tahun.

Dilihat dari sejarahnya, China dan India bertempur di perbatasan pada tahun 1962, dan bentrok lagi pada tahun 1967.

Akan tetapi, kedua belah pihak berupaya ingin menghindari insiden yang bisa mengarah ke perang terbuka.

Baca Juga: Bacil Alias Intan, Ini Sosok Wanita yang Dikabarkan Pernah Menikah Sesama Jenis dengan Celine Evangelista, Mertua Stefan William Bongkar Sendiri Borok Putrinya

Kemudian penyergapan hari Senin (15/6/2020), mengubah segalanya. Situasi ini berpotensi besar memicu perselisihan yang selama ini terpendam

Pada hari Sabtu (20/6/2020), China menuduh India melakukan "aksi provokasi yang disengaja", dan mengkritik pembangunan infrastruktur di daerah tersebut. Tetapi konstruksi India telah berada di dalam wilayah yang dikontrolnya.

"Ini tampaknya menjadi dorongan yang jauh lebih terpadu pada bagian China untuk mengubah status quo," kata Andrew Small, rekan senior di German Marshall Fund kepada The Guardian.

Dia memperingatkan bahwa informasi tentang daerah perbatasan itu terpisah-pisah, dan sebagian besar dari sumber-sumber India dilengkapi dengan gambar satelit.