Tapi, hanya 100 KK yang dinilai layak menerima bantuan setelah diverifikasi.
Menurut Nopetri, 30 KK dicoret dari daftar penerima karena tergolong masyarakat mampu.
Sebanyak 25 warga yang dicoret tak terima dengan hal itu. Mereka pun protes saat pembagian BLT di kantor desa.
Protes itu berujung baku hantam di kantor desa. Pembagian BLT di Desa Talang Panjang pun ditunda.
"Kami akan menurunkan tim dari kecamatan mengecek langsung ke 25 KK tersebut bila memang dianggap tidak layak maka akan kami coret," jelas Nopetri.
Sementara itu, Kapolsek Talo Iptu Sobri mengatakan, warga dan perangkat desa yang ricuh telah berdamai di kantor polisi.