Kadhimi diperkirakan telah didukung oleh AS dan Arab Saudi untuk mendapatkan posisinya.
Sebelum Kadhimi dilantik oleh Majelis Nasional, Irak telah melalui enam bulan tanpa Perdana Menteri.
Adel Abdul Mahdi mengundurkan diri pada November setelah berminggu-minggu protes keras.
Rakyat Irak menuntut pekerjaan, diakhirinya korupsi dan layanan publik yang lebih baik.
Pada saat pengunduran diri Adbul Mahdi, sudah ada 400 kematian.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Dulu Sempat Geger Perang Dunia III Iran-AS, Kabar Terbarunya, Konflik Keduanya Berlanjut Lagi, Iran Belum Melupakan Kematian Qassem Soleimani"