Find Us On Social Media :

Maruk Bukan Main, Tak Hanya Akuisisi Wilayah Laut China Selatan, China Ngotot Klaim Kawasan Kutub Utara Dengan Segala Sumber Dayanya

Kutub utara

Ia merujuk pada ambisi Beijing untuk memperpanjang Belt dan Road Initiative yang dibuat oleh Presiden China Xi Jinping ke Kutub Utara oleh mengembangkan jalur pelayaran yang dibuka oleh pemanasan global.

Beijing mengatakan minatnya terhadap Kutub Utara sebagian besar terkait dengan perdagangan dan perlindungan lingkungan.

Namun, Foggo mengatakan daerah itu bisa menjadi fokus klaim palsu.

Baca Juga: Dituding Pebinor Saat Ngelive Instagram Bareng Nella Kharisma, Dory Harsa Bongkar Status Asli Sang Biduan dengan Cak Malik: Kalo Istri Orang Nggak Mungkin Tak Ajak Join!

"Mereka membuat preseden sendiri terkait klaim halusinasi mereka di Laut China Selatan, sehingga sangat mungkin China akan mencari cara yang sama dalam menguasai Kutub Utara," ujarnya.

Selanjutnya, Foggo sebutkan teknologi telekomunikasi 5G dan pengelolaan infrastrukturnya sebabkan kekhawatiran baru untuk Eropa.

"NATO tidak bisa lagi mengabaikan aktivitas China di Eropa," sebutnya.

Baca Juga: Dibanderol Seharga Rp 574 Ribu per Buah, Inilah 'Masker Pintar' Buatan Jepang untuk sambut New Normal, Bisa Terjemahkan Bahasa Asing hingga Telepon

China sendiri telah tumbuhkan investasi di Afrika dan Eropa, yang dilihat Foggo sebagai pengaruh terhadap otoritas lokal dan membahayakan kepentingan Angkatan Laut AS di seluruh dunia.

Inisiatif China melibatkan lebih dari 125 negara, dan memanfaatkan lilitan hutang yang menyerang negara-negara tersebut.

"Pengaruh seperti inilah yang merupakan kekhawatiran keamanan dan dapat digunakan untuk membatasi akses ke pelabuhan dan bandara sembari berikan akses lebih ke urusan sensitif terkait informasi militer dan pemerintahan melalui teknologi milik negara mereka dan perusahaan yang disetir oleh negara mereka," jelasnya.