Pulau buatan itu juga mendapat hujan yang sangat banyak.
Studi sebutkan curah hujan setahun senilai 3000 mm (118 inchi) di karang tersebut.
Sebagian besar air hujan tersebut terserap ke bawah tanah melalui pasir dan debu, tetapi masih ada genangan air tawar mengapung di atas air laut.
Hal ini bisa terjadi karena air laut memiliki massa lebih besar dari air tawar dan berat jenisnya juga lebih besar.
Fenomena ini dikenal dengan nama "lensa air tawar" secara alami membutuhkan waktu 150 tahun untuk terbentuk menjadi bentuk yang stabil di pulau buatan natural.
Namun di Fiery Cross Reef, sepertinya pembentukannya terjadi jauh lebih cepat.
Berdasarkan data dari pengamatan seluruh pulau tersebut, tim geologis laut dipimpin oleh Xu Hehua temukan pembentukan lensa air tawar di Fiery Cross Reef hanya berlangsung 2 tahun sejak reklamasi lahan dilakukan.