Find Us On Social Media :

Hidup Nelangsa di Negeri Orang, Inilah Kisah Pilu TKW di Arab Saudi yang Kerjanya Penuh Penderitaan, 18 Tahun Tak Pulang hingga Tak Diberi Makan Sebelum Pingsan

Ilustrasi kekerasan

Sudah lama jadi TKW

Kepala Desa Mojorejo Suharno menceritakan bahwa Surani bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi sudah cukup lama.

Penghasilannya digunakan untuk membiayai kebutuhan keluarga hingga membangun rumah di Sragen.

Dia berangkat melalui jalur resmi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).

Baca Juga: Putrinya Sempat Putus Sebelum Dilamar Cucu Bos Taksi, Ibunda Nikita Willy Bantah Indra Priawan Tak Kantongi Restu Mendiang Mantan Suami, Yora Febrine: Almarhum Cuma Bilang Nggak Usah Pacaran

Terakhir dia pulang ke Sragen yakni pada tahun 2002. Artinya, sudah 18 tahun Surani tak pulang ke rumahnya.

"Surani mengambil cuti selama dua sampai tiga bulan pada 2002 untuk kembali ke Indonesia," terang Suharno.

Awalnya diberlakukan baik

Suharno menjelaskan Surani awalnya diperlakukan dengan baik oleh majikannya.

Namun setelah majikannya meninggal, Surani mulai mendapatkan perilaku tidak baik oleh anak majikannya.

Baca Juga: Laudya Cynthia Bella Jadi Janda, Sosok Ini Sindir Telak Tabiat Engku Emran, Benarkah Sang Pengusaha Asal Negeri Jiran Doyan Selingkuh Sejak Lama?

Bahkan dia sering tak diberi makan oleh majikannya hingga pingsan.

"Selama ikut anaknya (majikan) selama tiga tahun ini mendapat perlakuan yang kurang baik. Kalau menurut pengakuan dia (Surani) sering tidak dikasih makan, kalau belum pingsan belum dikasih makan, pengakuannya begitu," ungkap dia.

Gaji yang seharusnya diberikan 2.000 Riyal Arab Saudi (SAR) pun hanya diberikan 50 persen.