Find Us On Social Media :

Sudah Bau Tanah, WNA Asal Prancis Predator 305 Anak Jalanan Indonesia Ini Sulitkan Penyidik Saat Diminta Buka Laptopnya, Tim Siber Polri Sampai Diterjunkan, Lihat yang Didapatkan

Tersangka warga negara Prancis, Francois Abello Camille (FAC) ditunjukkan saat rilis di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (9/7/2020). Francois Abello Camille ditangkap Subdit 5 Renakta Dit Reskrimum Polda Metro Jaya karena diduga mencabuli sebanyak 305 anak di bawah umur sejak Desember 2019

Selain mendesain kamar hotel layaknya studio foto, Frans juga masang kamera tersembunyi untuk merekam aksi cabul.

"Dia mengubah kamar hotel seperti studio foto. Dia menyiapkan kamera tersembunyi untuk merekam aksinya," ujar Nana. Saat ini, polisi masih mendalami apakah rekaman video tersebut kemudian dijual pelaku.

"Apakah diperjualbelikan, ini masih kita kembangkan, video yang dia (pelaku) buat," kata Nana.

Baca Juga: Punya Tubuh Aduhay Layaknya Wanita Tulen, Nyatanya Hidup Ladyboy Thailand Justru Penuh Penderitaan, Rentan Terserang Penyakit Kelamin hingga Harapan Hidup Pendek

Polisi juga masih menyelidiki sejak kapan Frans melakukan eksploitasi seksual terhadap anak-anak.

"Dari 305 video itu tidak mungkin dia buat dalam satu hari. Saya yakin bertahun-tahun. Video ini kan tidak diketahui tanggalnya. Dan pelaku di Indonesia sudah cukup lama dari tahun 2015. Jika ada yang menjadi korban lain, saya minta laporkan kepada kami," ucap Nana.

Beri uang

Dalam penyelidikan, Frans kerap memberi imbalan uang kepada korbannya mulai dari Rp 250.000 hingga Rp 1 juta.

Baca Juga: Merasa Dibohongi Padahal Sudah Bayar Rp 900 Ribu, Mahasiswa Surabaya Ini Nekat Bunuh Terapis Pijat Plus-plus, Begini Kronologi dan Faktanya

Setelahnya, Frans meminta kepada korban untuk mengajak teman-temannya. Menurut Nana, Frans juga kerap menyakiti para korban kalau menolak berhubungan badan. "Jika tidak mau disetubuhi, para korban ditempeleng hingga ditendang oleh pelaku," katanya.

Tinggal sejak 2015

Kepolisian melalui Dirjen Imigrasi telah memeriksa dokumen izin tinggal Frans. Berdasarkan data, pelaku diketahui datang ke Indonesia sejak 2015.