Find Us On Social Media :

Masa Remajanya Habis Jadi Budak Seks, NV Kisahkan Nasib Kelamnya Diperkosa Paman hingga Dijual Murah ke Oknum PNS, Nyawa dan Orang Tua Jadi Ancaman

Ilustrasi pemerkosaan.

Gridhot.ID - Kasus tindak asusila dan kekerasan terhadap remaja masih sering ditemui.

Baru-baru ini nasib memilukan menimpa remaja 14 tahun asal Lampung Timur NV.

NV menjadi korban nafsu bejat sang paman dan oknum relawan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Lampung Timur.

Baca Juga: Prabowo Subianto Langsung Beri Perintah Usai Ribuan Siswa Secapa AD Ketahuan Positif Corona, KSAD Suruh Anak Buahnya Matikan HP, Andika Perkasa: Istirahat 8 Jam!

Tak hanya itu, Nv rupanya juga menjadi korban perdagangan manusia oleh DA dan tetangga Nv.

Hal itu terjadi berkali-kali.

Pertama, Nv dijual oleh DA, oknum relawan (P2TP2A) Lampung Timur, kepada rekannya.

Baca Juga: Siap-siap Balas Kelicikan China, Jepang Rela Buang Rp 3 Biliun Demi Bangun Jet Tempur Siluman Paling Canggih di Dunia, Pesawat Tanpa Awak Disiapkan, Simpan Hal Ini Sebagai Kehebatan

Nv dijual setelah DA memerkosanya berkali-kali.

Tercatat 10 kali DA merudapaksa Nv di rumahnya.

Saat di rumah DA itu pula, ia menawarkan Nv kepada BA, seorang ASN di lingkungan RSUD Sukadana.

DA menawarkan korban melalui pesan WhatsApp dengan menyertakan foto Nv.

Dasar bejat, BA pun menjemput korban menggunakan mobil ke rumah DA.

Baca Juga: Bisulan dan Masalah Tulang Belakang, 2 Siswa Calon Perwira Ini Jadi Pembongkar Kasus Corona di Secapa, KSAD Andika Perkasa: Saya Kirim VTM Kepada Kakesdam

Saat menjemput, BA beralasan akan mengantar Nv berobat.

Sebab, Nv sedang demam.

BA kemudian membawa korban ke sebuah penginapan di Way Jepara Lamtim.

Di sana, BA memerkosa Nv.

Baca Juga: Jika Bukan Karena Bisul, Kasus Positif Corona Terhadap 1.262 Orang di Secapa Mungkin Tak Diketahui Keberadaannya, KSAD Andika Perkasa: Mereka Dilakukan Swab Test dan Positif!

Setelah selesai melampiaskan nafsu bejatnya, BA dengan enteng memberikan uang sebesar Rp 700 ribu kepada Nv.

Kata BA, Rp 500 ribu untuk Nv, Rp 200 ribu untuk DA.

"Nanti kalo ada yang nanya, bilang saja kita dari bidan, mengantar aku berobat," ucap Nv lirih, menirukan perkataan BA.

Nv sendiri tinggal di rumah DA yang disebut sebagai "rumah aman" sejak Januari 2020.

Awal mula DA memerkosa Nv dengan modus meminta korban menceritakan semua tindakan perkosaan yang dialami Nv dari pamannya.

Baca Juga: Diajak Ribut Iran, Israel Terpaksa Orbitkan Satelit Ofek 16 untuk Mata-matai Iran dan Proyek Nuklirnya, Siap-siap Kirimi Ledakan Misterius

Nv yang masih bocah, dengan polos menceritakan kejadian kelam yang menimpanya itu.

Entah apa yang ada di pikiran DA, ia pun meminta Nv mempraktikkan langsung tindakan asusila yang dialaminya kepada DA.

Untuk memuluskan perbuatan bejatnya, DA mengancam akan membunuh Nv.

Baca Juga: Bantu Ringankan Beban Wali Murid di Tengah Pandemi, Gubernur Kalbar Wacanakan Siswa SMA SMK Tak Wajib Berseragam: Jangan Paksa Siswa Untuk Beli!

DA juga mengancam akan membunuh orangtua Nv.

Setelah menyetubuhi korban, DA memberikan uang Rp 100 ribu kepada korban seraya meminta korban merahasiakan hal itu.

Setelah DA menjual Nv ke BA, korban dipulangkan ke rumah orangtuanya.

Ternyata, DA masih kerap datang ke rumah Nv, bahkan sampai menginap.

Saat menginap ini, DA lagi-lagi memerkosa korban.

DA kembali mengancam akan membunuh korban dan orangtuanya, memutilasi tubuhnya, hingga bakal menyantet keluarga korban.

"Perbuatan asusila di rumah korban dilakukan DA saat ayah korban keluar rumah. Modusnya DA menyuruh ayah korban membeli sesuatu, jadi perbuatan itu tidak diketahui ayah korban," ujar aktivis KAMI Lamtim, Iyan Hermawan.

Baca Juga: KSAD Mau Ngomong Serius di Secapa AD, Undangan Andika Perkasa Justru Ditolak Mentah-mentah oleh AJI dan IJTI, Kadispenad: Zona Merah Tidak di Semua Kompleks

Dijual Tetangga

Penderitaan Nv rupanya tidak berhenti sampai sini.

Tetangga korban, S, menjual Nv ke orang lain, yakni lelaki A.

A menghubungi Nv dan mengatakan jika ia tahu Nv dari S.

Baca Juga: Remukkan Batu Pakai Kepala hingga Minum Darah Kobra, Pelatihan Militer Super Gila Ini Nyata Adanya, Gembleng Para Prajurit Layaknya Manusia Super

S pun menyetubuhi Nv hingga lima kali.

Selanjutnya korban dijemput oleh tim P2TP2A atas nama RM, korban di tempatkan di rumah RM.

RM ini seorang perempuan.

Namun RM rupanya sama jahatnya dengan DA.

Berpura-pura ingin menolong Nv, ia justru melakukan pemerasan.

Modusnya, ia meminta Nv menghubungi orang-orang yang sudah melakukan kekerasan seksual kepadanya.

Korban pun memberi nama: L, E, K, D dan A.

Baca Juga: Pegawai Telkomsel Sendiri, Ini Alasan FPH Nekat Bocorkan Data Pribadi Denny Siregar: Pelaku Mengirim via DM!

RM kemudian meminta Nv menghubungi nama-nama tersebut.

Korban menghubungi D dengan alasan untuk meminta dijemput, sewaktu D menjemput korban, RM dan DA menangkap keduanya dan ditanyai apakah D pernah melakukan persetubuhan dengan korban, selanjutnya D dimintai uang denda sebesar Rp 5 juta, yang kemudian dilakukan perdamaian.

Terakhir, DA kembali memerkosa Nv pada Juni 2020.

Baca Juga: Ngebet Nikah Muda, Pria Ini Justru Ketakutan Lihat Nafsu Istrinya Kelewat Brutal, Baru Setahun Berumahtangga Langsung Cerai

Saat itu, DA menginap di rumah korban dengan alasan akan mendaftarkan korban di SMP.

"Tidak hanya dugaan tindak kekerasan seksual yang dilakukan tersangka terhadap korban, tapi juga eksploitasi terhadap korban. Kami berharap tersangka dan keluarganya berlaku kooperatif, segera menyerahkan diri kepada polisi," imbuh Direktur LBH Bandar Lampung Chandra Mulyawan.

Sampai berita ini diturunkan, terdapat kabar jika DA sudah menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

DA memang melarikan diri setelah kasus pemerkosaannya mencuat.

Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengaku belum mengetahui informasi tersebut.

Ia mengaku akan mengeceknya terlebih dahulu.

Baca Juga: 12 Saksi Diperiksa usai Penemuan Mayat Editor Metro TV, Kekasih Yodi Prabowo: Dia Bilang Kalau Nanti Aku Enggak Ada, Kamu Sedih Enggak?

Meski begitu, Pandra menegaskan, pihaknya telah melayangkan surat panggilan kepada DA.

Pandra pun meminta masyarakat melapor jika mengetahui keberadaan DA.

Sementara Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu mengatakan, pihaknya langsung terjun ke Lampung setelah mendapatkan informasi adanya tindak kekerasan terhadap anak.

"Dan secara resmi kuasa hukumnya dari LBH Bandar Lampung minta perlindungan korban, maka kami ke Lampung untuk menindaklanjuti apa yang disampaikan," katanya, kemarin.

Baca Juga: Jadi Istri Pengusaha Tambang, Pedangdut Ini Tetap Sederhana, Tak Gengsi Meski Harus Makan di Warung Pinggir Jalan, Begini Potretnya

Masih kata Edwin, pihaknya juga menerjunkan tim investigasi ke lapangan sebagai langkah awal pemberian perlindungan terhadap korban.

"Tujuannya melihat serta mengetahui langsung tingkat keamanan serta psikoligis korban, ini dilakukan untuk penyembuhan serta melihat track record korban," ucapnya.(*)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul "Nasib Pilu Gadis di Lampung, Diperkosa Paman dan Relawan Kemudian Dijual ke ASN"