Find Us On Social Media :

Efek Domino Pandemi Mulai Mengancam Indonesia, Korporasi dan Perusahaan Terlibat Banyak Hutang dan Kredit Macet: Krisis Ada di Depan Mata!

Jakarta mulai alami krisis ekonomi

Perbankan terkena getah

Kekhawatiran lain, dari tren maraknya PKPU ini, perbankan yang ikut menjadi kreditur mayoritas di korporasi yang menghadapi PKPU bisa kena getahnya.

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma melihat meningkatnya PKPU bukan semata utang bermasalah karena pandemi Covid-19, melainkan karena sebagian korporasi tersebut sudah memiliki masalah sebelum pandemi.

Perbankan pasti sudah menghitung potensi gagal bayar korporasi ini.

Baca Juga: Berkali-kali Muntah Darah, Mantan Istri Caisar YKS Curiga Diganggu Jin Penghalang Dakwah, Indadari: Kalian Nggak Bisa Lihat Karena...

"Jadi bukan karena Covid-19 semuanya ini. Menurut saya, tidak semua begitu ya," kata Suria.

Namun, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee melihat, tren PKPU meningkat, tidak akan berpengaruh langsung ke perbankan yang memberikan kredit kepada korporasi yang bermasalah dengan utang di pengadilan itu.

"Dampaknya pada perbankan memang ada, tapi perbankan sudah punya opsi restrukturisasi kepada debitur dan tidak mencatatnya sebagai kredit macet," ucap dia.

Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah Politik, Bupati Jember Tanggapi Pemakzulan Dirinya, Faida: Tidak Semudah Itu Menurunkan Bupati

Agar dampak kesulitan likuiditas di sektor usaha ini tidak meluas, Shinta berharap pemerintah segera menggenjot daya beli masyarakat lewat belanja pemerintah, serta pemberian stimulus.

Dengan cara ini dunia usaha tetap dapat order dan beroperasi.