Find Us On Social Media :

Gibran Jadi Kandidat Kuat di Pilkada Solo 2020, Analis Sebut Langkah Anak Jokowi Jadi Buah Simalakama: Menang Jadi Masalah, Kalah Mau Ditaruh di Mana Wibawa Presiden

Gibran Rakabuming saat bersama Jokowi makan soto bersama di Solo

"Kalau kalah, mau ditaruh di mana wibawa atau citra presiden, jadi ini menjadi buah simalakama, menang menjadi masalah, ketika kalah nanti juga ada masalah," lanjut Pangi.

Harus Ada Lawan Tanding

Lebih lanjut, Pangi menyebut ada cara menyelamatkan citra presiden dalam Pilkada Solo.

"Mestinya harus ada lawan tanding walaupun tidak akan sebanding, tidak kotak kosong," ungkapnya.

Menurut Pangi, jika Gibran melawan kotak kosong, sentimen atau citra presiden menjadi berat.

Baca Juga: Nyalinya Gede Saat Tindas China Buat Caper ke ASEAN, Amerika Serikat Bungkam Tak Berkutik Jika Berhadapan dengan Rusia, 2 Nuklir Milik Putin Ini Jadi Pembungkam Kaki Tangan Donald Trump

"Sehingga cara untuk menyelamatkan muka presiden adalah harus ada lawan," kata Pangi.

Pangi mengungkapkan, tidak adanya lawan Gibran-Teguh dari partai politik lain memanglah bukan kesengajaan.

"Sebenarnya presiden tidak juga mendesain kotak kosong atau PDIP di Solo tidak mendesain itu, tetapi secara alamiah mental orang down duluan untuk bertanding melawan Gibran," ujarnya.

Pangi menyebut, secara minimalist winning coallition tidak ada yang terpenuhi.

"PKS atau Gerindra yang selama ini memimpin gerbong oposisi untuk melakukan perlawanan juga tidak ada," ungkapnya.

Baca Juga: Berkali-kali Muntah Darah, Mantan Istri Caisar YKS Curiga Diganggu Jin Penghalang Dakwah, Indadari: Kalian Nggak Bisa Lihat Karena...