Dengan memonopoli perdagangan bijih besi, maka Australia dengan mudah memenangkan posisi kemenangan melawan China dalam konflik yang dibuat sendiri oleh China.
Pasalnya, China mengkonsumsi 69,1% dari seluruh ekspor bijih besi global.
Angka yang sangat besar itu bernilai lebih dari dua kalinya kombinasi konsumsi bijih besi dunia.
Posisi China jelas kalah, sebab mereka tidak dapat menggunakan ketergantungan ekspor bijih besi dari Australia untuk mencoba mengubah sikap Pemerintah Australia terhadap Beijing.
Mereka pun tahu betul Australia adalah satu-satunya pemasok yang dapat memenuhi seluruh permintaan bijih besi mereka.
Peningkatan impor bijih besi
Kini, dengan krisis virus Corona semakin bertambah parah, impor China untuk bijih besi Australia telah menambah lebih banyak lagi.
Soalnya Beijing berusaha untuk mengimbangi dampak ekonomi yang disebabkan oleh virus dan lockdown yang mereka terapkan.
Menentukan dampak kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh Covid-19 dan pasar buruh setelah lockdown di China sangatlah sulit.