Find Us On Social Media :

China Bisa Kalah Total dalam Semua Pertikaian yang Telah Dimulainya, Australia Tahu Benar Kelemahan Xi Jinping dan Pasukannya, Pantas Berani Jumawa Tiongkok Akan Butuh Dirinya

Gambar Ilustrasi: Pasukan Australia yang berjaga di Laut China Selatan

Statistik negara itu bisa disembunyikan atau justru dibuat-buat sesuai keinginan pemerintahnya.

Secara resmi, tingkat pengangguran di China adalah 5.9%, tapi ketepatan angka itu diragukan oleh para analis.

Juni lalu, pakar ekonomi Oxford University sekaligus mantan penasihat senior ekonomi UBS George Magnus mengatakan dalam wawancara dengan Bloomberg jika angka pengangguran di China yang sebenarnya adalah 150-20%.

Baca Juga: Salah Hitung Bisa Buntung, Sebrangi Indonesia, Negara Ini Gila-gilaan Belanja Militer Hingga 3 Quadrillion Rupiah demi Hadapi China, Bau Pertempuran Makin Tercium

Bahkan, ada laporan sekelompok analis dari firma pialang saham di Shandong, China bernama Zhongtai Securities, yang nyatakan jika ada 70 juta warga China yang kehilangan pekerjaannnya karena Covid-19 dan tingkat pengangguran sebenarnya adalah 20.5%.

Setelah bertahun-tahun mengusahakan menyeimbangkan ekonomi mereka jauh dari pembangunan dan investasi infrastruktur dan lebih condong ke ekonomi yang disetir oleh konsumen, Beijing kembali ke cara lama yaitu mengharapkan ekonomi tumbuh dengan proyek infrastruktur.

Sehingga dapat disimpulkan, hubungan diplomatik Australia dengan China memang akan menjadi masalah beberapa waktu mendatang, terlebih dengan Australia berada di tengah ketegangan AS dan Tiongkok.

Namun, Australia bisa memastikan jika China akan tetap membutuhkan mereka untuk ekspor bijih besi yang digunakan untuk menghidupkan ekonomi negara itu lagi.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Meski Hubungannya dengan Tiongkok Dijamin Kandas, Australia Tetap Jumawa: 'Tiongkok Tetap Butuh Kami', Rupanya Karena Perihal Ekspor Ini Tiongkok Bertekuk Lutut di Depan Australia.

(*)