Find Us On Social Media :

Udah Lewat dari Sikap 'Ngeyel', Warga New York malah Bikin Trend Keluar Jalan-jalan hingga Bikin Pesta di Tengah Pandemi, Berikut Tanggapan WHO

Negara yang memikirkan berdamai dengan virus corona dengan tujuan herd immunity dinilai berbahaya oleh WHO

Gridhot.ID - Salah satu cara untuk memutus penyebaran virus corona (Covid-19) adalah dengan tidak melakukan kontak dengan pasien yang positif virus corona atau benda yang terkena virus.

Karena kita tidak tahu apakah ada pasien positif virus corona yang masih jalan-jalan atau tidak tahu mana benda yang sudah terkena virus, maka Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta kita berada di rumah.

Cara ini paling mudah.

Baca Juga: Penuh Tanda Tanya, Nia Ramadhani Berikan Respon Berbeda Saat Dapat Bingkisan dari Maia Estianty dan Ayu Ting Ting, Istri Ardi Bakrie Ogah Cicipi Kue Sang Biduan?

Selain itu, kita wajib mencuci tangan, menjaga kebersihan, dan tidak keluar rumah jika tidak ada urusan penting.

Namun seorang perawat di North Carolina, Amerika Serikat (AS) mengungkapkan banyak orang sengaja berpesta untuk mencari kekebalan virus corona.

Loh kok gitu?

Kepada New York Post pada Rabu (20/5/2020), ia mengaku telah merawat pasien yang terinfeksi Covid-19 akibat pesta tersebut.

Baca Juga: Dari Satu Bantal Berdua Hingga Berseteru 7 Tahun Lamanya, Ruben Onsu Menangis Kenang Persahabatannya dengan Mendiang Olga Syahputra: Begitu Dia Meninggal Saya Hancur Banget, Saya Marah

"Dalam beberapa hari belakangan, kami mendengar dari banyak pasien dan masyarakat bahwa mereka tidak takut terkena virus," kata Yolanda Erich kepada NBC.

Ia merupakan perawat di Novant Health Forsyth Medical Center. 

"Orang-orang benar-benar keluar dan coba terpapar virus, jadi menghadiri pertemuan, pesta agar meningkatkan peluang terinfeksi."

Ernich mengemukakan, pasien-pasien muda mengaku kepada petugas layanan kesehatan bahwa mereka berharap mengembangkan antibodi.

Sehingga tidak lagi harus melakukan tindakan pencegahan saat keluar ke tempat umum.

Baca Juga: Jarang Ada yang Dengar, Ternyata Begini Awal Mula Sarita Abdul Mukti Tangkap Basah Faisal Harris Selingkuh, Mobil yang Dipakai Sosok Pelakor Fenomenal Bongkar Identitas Jennifer Dunn

Akan tetapi para ahli belum memastikan apakah antibodi virus corona benar-benar memberikan kekebalan.

"Kami benar-benar prihatin dengan tren ini," lanjut Enrich.

"Mereka dapat menyebarkan virus di sekitar masyarakat dan melukai populasi kita yang rentan, yang akan berdampak pada masalah kesehatan serius."

Baca Juga: Prabowo Terlanjur Sunat Anggaran Pertahanan Gara-gara Corona, Ancaman di Laut China Selatan Justru Makin Nyata, Tiongkok Pakai Cara Licik Hasut Pimpinan Administratif, Apa Langkah Indonesia?

Gubernur Roy Cooper dan pejabat kesehatan setempat lalu memperingatkan kelompok orang yang disebutnya idiot itu.

"Anda dapat dengan mudah membunuh seseorang yang Anda cintai," kata Cooper pada konferensi pers minggu ini.

Ia menambahkan bahwa orang-orang tidak waras itu "sepenuhnya tidak bertanggung jawab dan sama sekali tidak dapat diterima."

Dr Mandy Cohen sekretaris Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Carolina Utara mengatakan, lebih banyak kasus Covid-19 artinya lebih berisiko bagi penduduk yang rentan.

"Tidak ada keadaan di mana kami ingin orang-orang secara aktif sengaja tertular Covid-19," ucap Cohen.

Baca Juga: Anton Tabuni, Pimpinan KKB Papua Pelaku Penyerangan Pospol Paniai Ternyata Bukan Orang Sembarangan, 20 Tahun Lalu Ayahnya Sempat Viral, Ini Sosoknya

"Alasan kami bekerja sangat keras secara kolektif untuk menjaga penyebaran virus tetap rendah adalah kenyataan bahwa ketika ada lebih banyak virus di masyarakat, itu tidak hanya berdampak bagi mereka yang positif, tetapi juga berisiko tinggi bagi orang-orang yang punya kondisi kesehatan serius."

Soumya Swaminathan peneliti ternama di Badan Kesehatan Dunia (WHO) berujar, awal bulan ini telah mengecilkan gagasan untuk mengembangkan herd immunity terhadap virus.

Di seluruh dunia, penelitian menunjukkan tingkat kekebalan alami antara 10-15 persen, jauh dari 90-95 persen populasi yang harus kebal untuk mencapai herd immunity, ucap Swaminathan.

Baca Juga: Makin Biadab, KKB Papua Tembak 2 Tenaga Medis Satgas Covid-19 Saat Mengantar Obat-obatan, Ini Identitas Korban Kebengisan Kelompok Bersenjata

"Mencari herd immunity artinya menerima "tingkat kematian yang tinggi," ungkapnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cari Herd Immunity, Banyak Orang Sengaja Berpesta agar Tertular Covid-19"