Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari
GridHot.ID - Sebuah kasus pelecehan seksual baru-baru ini terjadi dan menjadi viral di Twitter.
Pasalnya, pelecehan tersebut melibatkan seorang vlogger Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Russia, Turah Parthayana.
Turah Parthayana disebut melecehkan temannya sesama mahasiswa asal Indonesia di Rusia, Jesselyn Abidin (Jeje), pada November 2019 lalu dengan modus menonton film.
Dilansir Gridhot dari manajer sang vlogger, Jehian Panangian Sijabat, melalui akun Twitternya @jehianps, ia mengaku tak tahu menahu tentang pelecehan tersebut sebelum terkuak di publik seperti yang ditulis akun Twitter @sandi_sa119 dalam utasnya.
Ia juga mengatakan bahwa sang vlogger tak menyangkal pelecehan seksual tersebut.
Oleh karenanya, sang manajer, Jehian, memberikan klarifikasi berdasarkan hasil percakapannya dengan akun Twitter @sandi_sa119, Ketua PPI Tomsk, dan Turah Parthayana.
"Pada November 2019, Turah Parthayana tidak menyangkal pengakuan pelecehan seksual yang dilakukan olehnya.
Hingga kemarin, aku tidak tahu kejadian ini. Tulisan ini disusun berdasarkan hasil percakapan telpon aku dengan @sandi_sa119 , Gokma (ketua PPI Tomsk), dan Turah sendiri.," tulisnya mengawali sebuah utas.
Jehian mengaku membenci tindakan pelecehan seksual dan tak akan membenarkan aksi tersebut, namun ia juga mengungkap bahwa talentnya, Turah Parthayana, bukan seseorang yang lari dari kesalahannya.
"Aku sangat membenci pelecehan seksual, dan tidak membenarkan apapun perbuatan pelecehan kepada siapapun, kapanpun, dan dimanapun.
Tapi, Turah bukan seseorang yang lari dari kesalahannya.
Mohon teman2 untuk membaca utas hingga habis untuk mengurangi misinformasi.," tambahnya seperti dikutip Gridhot dari akun Twitter @jehianps.
Disebutkan bahwa tindak pelecehan seksual itu terjadi pada 23 November 2019 dengan Turah Parthayana, korban, dan seorang teman menonton film bersama di asrama.
Namun, terdapat keterangan yang berbeda menurut ketua PPI Tomsk, Gokma dengan penuturan akun Twitter @sandi_sa119.
Gokma menyebut jika kegiatan menonton film tersebut dilakukan di kamar D, sedangkan menurut Sandi kejadian tersebut berada di kamar Turah Parthayana.
Sehari setelah kegiatan menonton tersebut, Jehian mengungkapkan bahwa korban mengaku telah mengalami pelecehan seksual sebanyak 3 sentuhan tanpa persetujuan.
Adapun berdasarkan penuturan Turah Parthayana, disebut bahwa sempat terjadi pertengkaran antara dirinya dengan pacar korban yang membuat Turah dipanggil Gokma untuk mediasi.
Dalam mediasi tersebut, Turah tidak menyangkal dan bersedia menerima sanksi.
Masalah tersebut pun disepakati telah selesai dengan mediasi, namun korban meminta Turah Parthayana untuk melakukan audiensi dan menjelaskan kejadian tersebut kepada mahasiswa Indonesia di Kota Tomsk, Rusia.
Pun setelah audiensi tersebut, Gokma dan Turah berpendapat bahwa masalah tersebut telah berakhir.
Namun, menurut Sandi yang mendapat penuturan dari korban, masalah belum selesai lantaran keluarga Turah Parthayana dikabarkan mengancam keluarga korban. Pernyataan itu pun dibantah oleh Gokma.
Semula, kejadian tersebut tak disebar ke media sosial untuk menjaga nama baik Jeje sebagai korban, namun tampaknya Jeje berubah pikiran.
Jehian, manajer Turah Parthayana, mengaku merasa malu dan gagal mendidik talentnya.
Ia juga menyatakan penyesalan kepada pihak korban lantaran tak mengetahui informasi tersebut lebih cepat.
"Saya sebagai Manager dari TP merasa malu dan gagal mendidik talent saya, dan menyatakan penyesalan sama kepada pihak korban, terkhusus saudari JA.
Saya merasa menyesal tidak mengetahui informasi ini lebih cepat.," tulis akun Twitter @jehianps.
Jehian juga mengungkapkan bahwa Turah bukan seseorang yang luput dari kesalahan, namun ia tak akan lari dari kesalahan.
Bahkan, menurutnya, Turah Parthayana sempat menginginkan keluar dari manajemen pada Desember 2019 yang rupanya merupakan sanksinya berhenti sebagai YouTuber.
"Turah bukan seseorang yang luput dari kesalahan, tapi dia tidak akan lari dari kesalahan.
Turah pernah mention keluar dari management pada Desember 2019, pada saat itu saya pikir candaan. Ternyata merupakan sikap Turah siap menerima sanksi berhenti sebagai Youtuber.," papar Jehian.
Jehian pun menuliskan kesimpulan dari kasus pelecehan seksual yang menimpa talentnya.
"Jika boleh saya simpulkan:
1. Turah telah melakukan kesalahan fatal, menerima tuduhan yang diarahkan padanya, bahwa dia melakukan pelecehan.
2. Pertemuan 1: pemberian sanksi keras terhadap TP & Penyebaran surat.
3. Pertemuan 2: TP diminta klarifikasi di hadapan para mahasiswa.
4. Turah siap menerima sanksi lagi, misal keberadaan informasi tersebut ke publik. (yang sekarang terjadi), hingga sanksi2 lain jika JA belum merasa cukup.
Saya juga sama seperti banyak orang, menunggu respon langsung dari Turah. Tapi untuk sekarang, That’s my side of the story.," tulis Jehian memberi kesimpulan.
Di akhir utasnya, Jehian meminta tolong untuk memberi semangat dan dukungan kepada korban, Jeje, yang telah berani membicarakan hal ini.
"oiya satu hal lagi, tolong berikan semangat dan dukungan kepada JA yang telah berani speak up berulang kali (di asrama, tomsk, hingga di kini di twitter).
Must be real hard for her to do this, and we can’t judge the trauma she’s been through.," pungkasnya. (*)